Jumat, 16 Desember 2016

Detik-detik Kelahiran Nabi Muhammad SAW


Tlah disebutkan bhw sesungguhnya pd bln ke 9 kehamilan Sayyidah Aminah (Robi'ul-Awwal) saat hr2 kelahiran Nabi Muhammad SAW sudah smakin dkat, Allah SWT smakin melimpahkan bermacam anugerah-Nya kpd Sayyidah Aminah mulai tgl 1 hingga mlm tgl 12 Robiul-Awwal mlm kelahiran Al-Musthofa Muhammad SAW.

Pd mlm Pertama (ke 1) :

Allah SWT mlimpahkan sgala kedamaian & ketentraman yg luar biasa shg Sayyidah Aminah mrasakan ketenangan & kesejukan jiwa yg blum pernah dirasakan sblumnya.

Pd mlm ke 2 :

Dtang seruan brita gembira kpd ibunda Nabi Muhammad SAW yg mnyatakan dirinya akan mendpti anugerah yg luar biasa dari Allah SWT.

Pd mlm ke 3 :

Dtang seruan memanggil :
“Wahai Aminah … sudah dkat sa'at engkau melahirkan Nabi yg agung & mulia, Muhammad Rosulullah SAW yg senantiasa memuji & bersyukur kpd Allah SWT.”

Pd mlm ke 4 :

Sayyidah Aminah mndengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat scara nyata & jelas.

Pd mlm ke 5 :

Sayyidah Aminah mimpi bertemu dng Nabi Allah Ibrahim As.

Pd mlm ke 6 :

Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad SAW memenuhi alam semesta.

Pd mlm ke 7 :

Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira shg kebahagiaan & kedamaian semakin memuncak.

Pd mlm ke 8 :

Sayyidah Aminah mndengar seruan memanggil dimana-mana, suara tsb terdengar dng jelas mengumandangkan :
“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, tlah dkat kelahiran Nabi agung, Kekasih Allah SWT Pencipta Alam Semesta.”

Pd mlm ke 9 :

Allah SWT semakin mencurahkan rahmat kasih sayang kpd Sayyidah Aminah shg tdk ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dlm jiwa Sayyidah Aminah.

Pd mlm ke 10 :

Sayyidah Aminah melihat tanah Tho’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Pd mlm ke 11 :

Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit & bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad SAW.

Mlm detik-detik kelahiran Nabi Muhammad SAW, tepat tanggal 12 Robi’ul-Awwal di sepertiga mlm. Di mlm ke 12 ini langit dlm keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Sa'at itu Sayyid Abdul Mutholib (kakek Nabi Muhammad SAW) sdang bermunajat kepada Allsh SWTdi skitar Ka’bah, sdangkan Sayyidah Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yg menemaninya.

Tiba-tiba Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah & perlahan-lahan muncul 4 wanita yg masing² sngat jelita, anggun & cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yg memancar srta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan.

Wanita pertama datang berkata :
”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sbentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yg agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi Muhammad SAW. Kenalilah aku, bhw aku adalah istri Nabi Allah Adam as, ibunda sluruh ummat manusia, aku diperintahkan Allah SWT untuk mnemanimu.”

Kemudian datanglah wanita kedua yg mnyampaikan kabar gembira :
“Aku adalah istri Nabi Allah Ibrahim As  yg diperintahkan Allah SWT u/ mnemanimu”

Bgt pula menghampiri wanita yg ketiga :
”Aku adalah Asiyah binti Muzahim yg diprintahkan Allah SWT u/ mnemanimu”

Datanglah wanita ke empat :
”Aku adalah Maryam, ibunda Nabi Allah Isa As dtang u/ mnyambut kehadiran putramu Muhammad Rosulullah.”

Shg smakin memuncak rasa kedamaian & kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad SAW yg tdk bs terlukiskan dng kata-kata.

Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah melihat seklompok demi seklompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya & mreka memanjatkan puji-pujian kepada Allah SWT dng berbagai macam bahasa yg berbeda.

Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka & terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yg sngat indah berkilau cahayanya.

Detik berikutnya Allsh SWT memrintahkan kpd Malaikat Ridhwan agar mengomandokan sluruh Bidadari sorga agar berdandan cantik & rapi, memakai kain sutra & segala macam bentuk perhiasan dng bermahkota emas, intan permata yg bergemerlapan serta menebarkan wangi-wangian sorga yg harum semerbak ke sgala penjuru, lalu beribu ribu bidadari² itu dibw ke alam dunia oleh Malaikat Ridhwan, terlihat wajah bidadari² itu gembira.

Lalu Allah SWT memanggil :
*“Yaa Jibril … serukanlah kpd seluruh Arwah para Nabi, para Rosul, para wali agar berkumpul, berbaris rapi, bhw sesungguhnya Kekasih-Ku cahaya di atas cahaya, agar disambut dng baik & suruhlah mreka mnyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW.*

*Yaa Jibril … printahkanlah kpd Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka dan printahakan kpd Malaikat Ridhwan u/ membuka pintu-pintu sorga & bersoleklah engkau dng sebaik-baiknya keindahan demi mnyambut kekasih-Ku Nabi Muhammad SAW*

*Yaa Jibril… bawalah beribu ribu malaikat yg ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad SAW tlah siap u/ dilahirkan & skrg tiba sa'atnya Nabi Akhiruzzaman.”*

Dan turunlah semua malaikat, mk penuhlah isi bumi ini dng beribu ribu Malaikat. Sayyidah Aminah melihat malaikat itupun berdatangan membw kayu-kayu gahru yg wangi & memenuhi seluruh jagat raya. Pd sa'at itu pula mreka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, & pd sa'at itu pula datanglah burung putih yg berkilau cahayanya mendekati Sayyidah Aminah & mengusapkan sayapnya pd Sayyidah Aminah, mk pd sa'at itu pula lahirlah Nabi Muhammad Rosulullah SAW & tdklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad SAW bersujud kpd Allah SWT seraya mengucapkan :
“Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... Wal-Hamdulillahi katsiro, wasubhanallahi bukratan wa ashila...”

Kegembiraan memancar dr setiap sudut alam raya, gemuruh Sholawat memenuhi semesta dng bahasa yg berbeda beda & dng cara yg bermacam macam pula.

“Yaa Nabi Salam Alaika … Yaa Rasul Salam Alaika … Yaa Habib Salam Alaika … Sholawatullah Alaika ... ”

(Diriwayatkan dari Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-syafi’i. Dalam kitabnya “Anni’matul-Kubro ’alal-alam).

Sabtu, 10 Desember 2016

KIAT MENJADIKAN ANAK HAFIDZ QUR'AN DI USIA DINI

Kiat-kiat ini disampaikan oleh Syekh Dr. Kamil Al Labudi, pada tanggal 29 Ramadhan 1437 H.

beliau menyampaikan berdasarkan pengalaman beliau dalam mendidik ketiga putra/putri beliau hafal Al Quran 30 juz dalam usia 4,5 tahun. Semua putra/putri beliau hafal Al Quran 30 juz sebelum usia mereka 5 tahun.

Ketiga putra/putri beliau
➡1. *Tabarok* hafal 30 juz ketika usianya 4,5 tahun,

➡2. *Yazid* hafal 30 juz ketika usianya 4,5 tahun,

➡3. *Zainah* hafal 30 juz ketika usianya 5 tahun.

☀ *Inilah kiat-kiatnya:*

✅1. Ketika anak kita lahir, dari usia 1 hari perdengarkan Al Quran setiap harinya 1 juz dan ulangi sebanyak 5 kali.

_Ulangi terus selama satu bulan. Jadi dalam waktu 1 bulan 1 juz di ulang sebanyak 150 kali. Maka waktu yang diperlukan untuk menamatkan memperdengarkan Al Quran sebanyak 30 juz hanya 30 bulan, yaitu 2,5 tahun. Ketika anak kita usianya 2,5 tahun dia sudah mendengarkan Al Quran 30 juz sebanyak 150 kali._

✅2. Pilihlah bacaan dari para Masyayikh, para Qori yang terkenal bacaannya fasih, seperti Qori Syekh Mahmud Kholil Al Hushori, Syekh Shiddiq Al Minsyawi, dll. Atau para Qori dari Saudi Arabia, seperti Syekh Ali Al Hudzaifi, Syekh Muhammad Ayyub, dll.

✅3. Ketika anak kita sudah tamat mendengarkan bacaan Al Quran 30 juz, maka ajarkan hafalan kepadanya. Sehari setengah halaman atau satu halaman, ulangi setiap harinya sampai 5 kali.

✅4. Buat cara yang menarik untuk anak kita agar mau menghafal, berikan hadiah ketika bisa mencapai target.

✅5. Berdo'a kepada Allah Ta'ala agar dimudahkan dalam membimbing anak kita dalam proses menghafal Al Quran 30 juz.

Dengan metode seperti ini, hanya perlu waktu 1,5 tahun anak kita hafal Al Quran 30 juz.

_Mudahan-mudahan Allah Ta'ala berikan karuniaNya kepada kita semua agar keluarga kita menjadi Ahlul Quran dan semoga putra-putri kita hafal Al Quran 30 juz dan berakhlaq dengan akhlaq Al Quran. Aamiin_.

Jumat, 09 Desember 2016

Potong Rambut dan Kuku Ketika Haid, Haramkah?



Suatu ketika ada seorang ukhti dalam pengajian para akhwat bertanya tentang hukum larangan ketika berjanabah. Dia bercerita bahwa waktu di masih di pesantren salaf dulu, dirinya dan santriwati lainnya dilarang motong rambut dan kuku saat haid. Dan apabila rambut mereka ada yang rontok, dianjurkan untuk menyimpannya sampai masa haid selesai.
Setelah haid berakhir dan mau mandi besar (janabah), maka rambut yang pernah rontok dan kuku yang terpotong semasa haid harus disertakan waktu mandi. Maksudnya agar ikut dibersihkan juga dengan air.
Pertanyaannya, apa sebenarnya hukum memotong rambut dan kuku saat haid? Apa itu wajib, Sunnah atau bagaimana?
Pertanyaan serupa rupanya juga banyak ditanyakan. Terus terang Penulis belum menemukan dalil yang sharih (jelas) mengenai larangan memotong rambut dan kuku semasa haid. Demikian pula tentang wajibnya mencuci rambut dan kuku yang tidak sengaja rontok saat haid, kami belum menemukan dalil eksplisitnya.
Yang jelas-jelas diwajibkan adalah sebatas mandi janabah, dengan meratakan air ke seluruh anggota badan setelah masa haid selesai. Adapun rambut dan kuku yang sudah rontok sebelumnya, maka tidak wajib dicuci, karena sudah bukan bagian dari badan kita saat melakukan mandi besar.
Bahkan di sisi lain, ternyata Rasulullah SAW membolehkan Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahuanha untuk mengurai dan menyisir rambutnya saat Aisyah sedang mengalami masa haid. Padahal dengan menyisir rambut, sangat besar kemungkinan tercabutnya rambut. Coba perhatikan sisir para wanita, biasanya ada saja helai-helai rambut yang menempel.
Izin dari Nabi SAW ini secara tidak langsung menunjukkan bolehnya wanita haidh memotong rambut dan kuku.
Berikut sabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam kepada `Aisyah radhiyallahu `anhaa ketika haji wada`:
انقضي رأسك وامتشطي وأهلي بالحج ودعي العمرة
“Uraikanlah rambutmu dan sisirlah, kemudian berniatlah untuk haji dan tinggalkan umrah” (Muttafaqun ‘alaihi)

Dari hadits di atas, maka dapat kita pahami bahwa memotong rambut atau kuku saat haidh tidaklah dilarang. Demikian pula apabila rambut dan kuku kita gugur tidak sengaja saat haidh, maka tidak pula diwajibkan untuk ikut dicuci saat kita melakukan mandi janabah.
Seorang mufti bernama Syeikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah berkata:
فالحائض يجوز لها قص أظافرها ومشط رأسها ، ويجوز أن تغتسل من الجنابةفهذا القول الذي اشتهر عند بعض النساء من أنها لا تغتسل ولا تمتشط ولا تكد رأسها ولا تقلم أظفارها ليس له أصل من الشريعة فيما أعلم
Artinya:
“Wanita yang haidh boleh memotong kukunya dan menyisir rambutnya, dan boleh mandi junub, … pendapat yang dianut oleh sebagian wanita bahwasanya wanita yang haidh tidak boleh mandi, menyisir rambutnya, dan memotong rambutnya maka ini tidak ada asalnya (dalilnya) di dalam syari’at, sebatas pengetahuan saya”.

Wallahu a`lam bishshowab.


Sumber : http://www.rumahfiqih.com/y.php?id=108&haramkah-potong-rambut-dan-kuku-waktu-haidh.htm

Minggu, 04 Desember 2016

30 Wisata Semarang Yang Wajib Kamu Kunjungi (Part 1)

Semarang adalah ibukota dari Provinsi Jawa Tengah dan juga merupakan kota terbesar ke 5 di Indonesia. Walaupun tidak seterkenal kota wisata lain, Semarang juga memiliki banyak tempat wisata menarik. Apa saja tempat wisata di Semarang yang menarik dan layak Anda kunjungi ? kami cakrawala tour travel kali ini ingin membahas wisata yang ada disemarang, sekaligus mempromosikan kota tempat kami berasal..  wisata Semarang menyajikan berbagam objek yang menawan. Berikut ini adalah  tempat wisata di Semarang yang paling kami rekomendasikan. Jika anda berkunjung ke Semarang, pastikan anda mampir di sana.  Oke mari kita mulai tour perjalanan kita di semarang ke beberapa tempat wisata yang cukup menarik untuk Anda kunjungi.

1.    Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang terletak di Jalan Gajah Raya Semarang, Jawa Tengah Masjid Agung Jawa Tengah Semarang ini dibangun pada hari Jumat, 6 September 2002 yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang perdana yang dilakukan Menteri Agama Ri, Prof. Dr. H. Said Agil Husen al-Munawar, KH. MA Sahal Mahfudz dan Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto, akhirnya Masjid Agung Jawa Tengah Ini diresmikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006 

Meskipun baru diresmikan pada tanggal 14 Nopember 2006, namun masjid ini telah difungsikan untuk ibadah jauh sebelum tanggal tersebut. Masjid megah ini telah digunakan ibadah shalat jum’at untuk pertama kalinya pada tanggal 19 Maret 2004 dengan Khatib Drs. H. M. Chabib Thoha, MA, Kakanwil Depag Jawa Tengah.
Di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah Semarang ini terdapat Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah di Tower Asmaul Husna Lantai 2 dan 3, Hotel Graha Agung di sisi Utara dan resto yang memiliki view terbaik di Kota Semarang ini di Tower Asmaul Husna Lantai 18.
MAJT  dijunjungi bukan hanya untuk beribadah saja, melainkan untuk kegiatan wisata juga. Masjid Agung Jawa Tengah yang memiliki luas lebih dari 7,500 meter persegi ini mampu menampung sekitar 16,000 jamaah. Selain bangunan utama masjid, di Masjid Agung Jawa Tengah juga terdapat berbagai fasilitas lain seperti ruang akad nikah, auditorium, perpustakaan, penginapan, museum budaya Islam, kafe, toko cenderamata, kereta kelinci, tempat bermain anak-anak, dan lain-lain.
Saran : datanglah disaat hari jumat karena katup payung besarnya akan terbuka

2. Pantai Maron
Pantai Maron yang terletak di sebelah barat Semarang, tepatnya di sekitar muara Sungai Silandak ini, bisa ditempuh dari dua tempat, yaitu dari Bandara Ahmad Yani atau dari Perumahan Graha Padma, Krapyak. Kira-kira berjarak 3 km dari jalan raya kita sudah bisa sampai di lokasi. Jika menggunakan kendaraan bisa ditempuh sekitar 10 menit. Namun jika ingin jalan kaki, dari ujung perumahan Graha Padma saja bisa memakan waktu 30 menit.
Nama Maron sendiri konon karena pantai ini masih merupakan milik Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad), karena merah maron merupakan warna khas baret Penerbad, maka pantai ini disebut Pantai Maron. Memang kurang jelas siapa yang mengelola Pantai Maron. Konon katanya Maron juga berasal dari singkatan Marina Kulon.
Jika berkunjung ke Pantai Maron pada Sabtu Sore, Minggu Pagi, Minggu Sore, atau hari-hari libur, bisa dipastikan pelancong yang datang sangat banyak. Bahkan bisa dikatakan tidak kalah dari jumlah pelancong di Parangtritis, Yogyakarta ataupun Kuta, Bali. Hampir setiap sudut pantai dan warung-warung di tepi pantai penuh oleh pengunjung.
Pantai Maron menawarkan keindahan pantai yang eksotis sehingga ramai dikunjungi wisatawan sekitar Semarang pada akhir pekan. Apabila anda ingin berkunjung ke Pantai Maron, perlu di ingat bahwa jalan menuju tempat ini masih terbuat dari tanah yang dipadatkan, sehingga apabila hujan jalanan tersebut akan menjadi licin. Harga tiket masuk Pantai Maron adalah 5,000 Rupiah. (th2014)

3. Lawang Sewu
Lawang Sewu adalah nama sebuah gedung kuno di kota Semarang. Dibangun pada tahun 1904 oleh Belanda, Lawang Sewu dulunya berfungsi sebagai kantor perusahaan kereta api Belanda. Nama Lawang Sewu yang berarti seribu pintu berasal dari bentuk bangunannya yang mempunyai banyak pintu dan jendela. Yang menarik dari Lawang Sewu adalah suasana mistisnya yang dilengkapi dengan arsitektur megah khas jaman dahulu. Gedung Lawang Sewu juga mempunyai lantai bawah tanah yang dulunya difungsikan sebagai penjara. Harga tiket masuk Lawang Sewu adalah 10,000 Rupiah. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).
Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober 1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.
Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero
Bangunan Lawang Sewu dibangun pada 27 Februari 1904 dengan nama lain Het hoofdkantor van de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (Kantor Pusat NIS). Awalnya kegiatan administrasi perkantoran dilakukan di Stasiun Semarang Gudang (Samarang NIS), namun dengan berkembangnya jalur jaringan kereta yang sangat pesat, mengakibatkan bertambahnya personil teknis dan tenaga administrasi yang tidak sedikit seiring berkembangnya administrasi perkantoran.
Pada akibatnya kantor NIS di stasiun Samarang NIS tidak lagi memadai. Berbagai solusi dilakukan NIS antara lain menyewa beberapa bangunan milik perseorangan sebagai solusi sementara yang justru menambah tidak efisien. Apalagi letak stasiun Samarang NIS berada di dekat rawa sehingga urusan sanitasi dan kesehatan pun menjadi pertimbangan penting. Maka, diusulkanlah alternatif lain: membangun kantor administrasi di lokasi baru. Pilihan jatuh ke lahan yang pada masa itu berada di pinggir kota berdekatan dengan kediaman Residen. Letaknya di ujung Bodjongweg Semarang (sekarang Jalan Pemuda), di sudut pertemuan Bodjongweg dan Samarang naar Kendalweg (jalan raya menuju Kendal).
NIS mempercayakan rancangan gedung kantor pusat NIS di Semarang kepada Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Quendag, arsitek yang berdomisili di Amsterdam. Seluruh proses perancangan dilakukan di Belanda, baru kemudian gambar-gambar dibawa ke Kota Semarang. Melihat dari cetak biru Lawang Sewu tertulis bahwa site plan dan denah bangunan ini telah digambar di Amsterdam pada tahun 1903. Begitu pula kelengkapan gambar kerjanya dibuat dan ditandatangani di Amsterdam tahun 1903.

4. Taman Lele Semarang
Taman Lele di Semarang bisa menjadi lokasi yang tepat untuk menghabiskan liburan akhir pekan bersama keluarga. Di sana, Anda bisa mengajak buah hati ke kebun binatang, taman bermain atau sekadar duduk santai di danau buatan.
Taman Lele merupakan objek wisata keluarga andalan Kota Semarang. Di atas tanah seluas 22.173 meter persegi, Taman Lele menyediakan aneka wisata lengkap bersama keluarga, seperti yang ditulis Situs Resmi Pemkot Semarang, semarangkota.go.id, Kamis (12/4/2012).
Kampung wisata Taman Lele Semarang adalah sebuah objek wisata alam sekaligus taman hiburan keluarga di yang terletak di kota Semarang. Obyek wisata ini memiliki luas lebih dari 2 hektare[1], memiliki aneka permainan untuk keluarga baik permainan air atau pun permainan darat. Terdapat juga kebun binatang mini, serta penginapan.
Kampung wisata Taman Lele Semarang menawarkan panorama alam asri, dengan danau buatan yang dijadikan tempat bermain sepeda air. Danau buatan tersebut dikelilingi oleh pepohonan yang rindang. Terdapat juga kebun binatang mini dengan beberapa aneka satwa seperti merak, ular phyton, buaya, iguana, kelinci, dan burung cendrawasih.
Fasilitas yang ada di Kampung Wisata Taman Lele Semarang :

  • Kebun Binatang Mini
  • Kolam Renang
  • Taman
  • Danau Buatan
  • Gazebo
  • Hotel
  • Pertunjukan

Dari kebun binatang mini, ajaklah anak untuk bermain air di kolam renang. Meski tidak terlalu besar, kolam ini bisa menjadi tempat asyik menghabiskan waktu bersama keluarga. Ayo, main air bersama!
Lelah berkeliling di kebun binatang dan bermain air di kolam renang, Anda bisa duduk-duduk santai di taman bermain atau danau buatan. Di kedua tempat tersebut, Anda bisa menggelar tikar dan menikmati santap siang bersama.
Layakanya permainan di taman kanak-kanak, taman bermain di Taman Lele memiliki arena permainan yang cukup lengkap. Ayunan dan aneka jenis perosotan telah disediakan untuk menghibur sang buah hati.
Di danau buatan, wisatawan yang datang bisa menikmati keindahan danau dengan menaiki perahu bebek. Cukup membayar Rp 10.000 untuk satu perahu, Anda sudah bisa mengitari danau buatan ini.
Akses menuju Kampung wisata Taman Lele Semarang terletak di jalur pantura, tepatnya di Jalan Walisongo KM 10 Kecamatan Ngaliyan Semarang.

5. Pantai Marina  -Wisata eksotis pantai semarang
Pantai Marina adalah salah satu tempat rekreasi yang berada di kota Semarang, tepatnya di jalan Yos Sudarso, kurang lebih 4 km dari Tugu muda dan bersebelahan dengan Puri Mareokoco. Jaraknya hanya beberapa ratus meter dari Bandara Ahmad Yani.
Pantai ini menyimpan pemandangan eksotis khas kota Semarang. Akses untuk menuju ke pantai ini sangatlah mudah. Dari pusat kota Semarang hanya dibutuhkan waktu sekitar 15-30 menit. Di sisi utara agak ke timur, air laut pantai ini agak sedikit kecoklatan saat musim hujan, hal ini disebbakan karena di sisi timur pantai ini merupakan wilayah bermuaranya sungai banjir kanal barat. Untuk masuk ke pantai ini, para pengunjung hanya wajib membayar tiket seharga Rp. 3000 per orang. Pantai marina merupakan pantai kecil, yang berada di kawasan perumahan.
Tempat yang satu ini dibuka untuk umum setiap hari selama 24 jam, oleh karena itulah para pengunjung dapat mendatangi kapan saja pantai Marina sesuai keinginan, baik untuk olah raga di pagi hari, sore hari untuk menikmati pemandangan tenggelamnya matahari, maupun malam hari sambil menikmati berbagai kuliner yang ada. Menurut sejarahnya, pantai Marina merupakan pantai yang dibuat dari reklamasi daratan. Dulunya tempat ini berupa hutan bakau dan tambak. Kemudian, dilakukanlah reklamasi dan dijadikan bangunan perumahan, pertokoan dan perkantoran dan bagian sebelah utara pantai dijadikan sebagai tempat wisata yang diberi nama Pantai Marina.
Para pengunjung dapat naik perahu keliling jika ingin melihat lautnya atau hanya sekedar ingin memancing.Di sini juga disediakan mobil balap mainan bagi pengujung juga penyewaan ban untuk berenang. Namun sayang, obyek wisata Pantai Marina ini belum bisa menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung karena infrastruktur yang kurang memadai dan kurangnya investor yang masuk untuk menggarap lahan potensial ini. Karena banyak pepohonan rindang di pintu masuk, menyebabkan pantai ini tidak terasa panas.Pepohonan yang rindang ditambah dengan suara debur ombak yang menerpa tembok pembatas yang dibangun mengelilingi pantai dan juga menabrak karang, makin menambah keindahan pantai ini. Dengan keamanan yang terjamin, para pengunjung dapat berenang dan bermain pasir dengan nyaman.
Disini para pengunjung juga akan menemukan kebun buah naga yang akan menambah keasrian pantai, selain dari faktor pepohonan. Jembatan kayu yang menjorok kepantai bisa dijadikan tempat untuk berfoto dengan latar belakang keindahan pantai Marina. Hal yang sangat disayangkan adalah fasilitas untuk menuju lokasi, tidak ada bis yang dapat langsung sampai, hanya ada bis dari Terminal Terboyo yang akan berhenti di Puri Mareokoco.

6. Pantai Tirang, Pantai yang Asik untuk Memancing
Salah satu pantai yang menarik perhatian para wisatawan adalah pantai Tirang. Pantai Tirang sendiri merupakan salah satu pantai yang langsung bersebelahan dengan Pantai Maron.
 Pantai Tirang berada di Desa Tambakrejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Di pantai yang indah ini Anda bisa melihat langsung kegiatan para nelayan yang membudidayakan rumput lalut.
Di sekitar pantai Tirang masih bisa kita jumpai pohon pohon mangrove. Tidak hanya mangrovenya yang eksotis, para pengunjung juga bisa menikmati keindahan terumbu karang yang hidup di areal pantai seluas  240,70 hektar.
Ombak di Pantai Tirang sendiri tidak terlalu besar sehingga sangat cocok untuk dijadikan tempat bermain bersama keluarga. Di pantai ini juga Anda bisa menyaksikan sunse yang sangat indah.
Untuk Anda yang hobi memancing, disini Anda juga bisa memancing. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Pantai Tirang merupakan salah satu lokasi yang sangat strategis untuk memancing.
Beberapa jenis ikan yang bisa ditemui dengan mudah di Patntai Tirang adalah kakap putih atau Baramundi. Selain itu ada juga ikan dokan atau kedokan yang menjadi salah satu ikan favorit warga setempat.
Jika Anda ingin berkunjung ke Pantai Tirang, Anda bisa melewati Perumahan Graha Padma. Pantai Tirang sendiri cukup sulit dicapai jika menggunakan kendaraan roda empat. Kami sarankan Anda untuk menggunakan kendaraan roda dua jika ingin berkunjung ke pantai Tirang.

7. Air Terjun Kali Pancur - Wisata Petualang
Air Terjun Kali Pancur adalah salah satu tempat wisata di Semarang yang paling terkenal untuk kategori tempat wisata alam. Air Terjun Kali Pancur yang berlokasi di Desa Nogosaren, Semarang, ini mempunyai ketinggian air terjun sekitar 150 meter , dihiasi bebatuan alam yang ditumbuhi pepohonan hijau, dan memiliki beberapa goa walet . Sebelum anda datang berkunjung ke tempat wisata Air Terjun Kali Pancur, saya sarankan siapkan terlebih dahulu badan anda dan istirahatlah yang cukup karena anda kan melewati sekitar 900 anak tangga yang cukup melelahkan untuk dapat menikmati keindahan Air Terjun Kali Pancur
Air Terjun Kali Pancur memiliki ketinggian sekitar 100 meter, berada pada punggungan Gunung Telomoyo yang mengarah ke Danau Rawa Pening. Sepanjang punggungan gunung ini selain terdapat air terjun juga memiliki banyak tebing batu andesit dengan ketinggian bervariasi dari 20 meter sampai 100 meter. Di Lokasi ini banyak para pecinta alam melakukan panjat tebing dengan kemiringan hampir 90 derajat. Selain dihiasi relief bebatuan alam serta sejumlah tumbuh–tumbuhan perintis, tebing air terjun itu juga dipenuhi goa kecil tempat berteduh bagi burung walet.
Tempat parkir di obyek wisata air terjun kali pancur ini cukup luas, Lokasi air terjun kalipancur ini sekitar 900m (dengan jumlah anak tangga lebih dari 800) dari pintu masuk. Disarankan bagi anda untuk memiliki fisik yang stabil dan membawa bekal makanan untuk berkunjung ke air terjun ini, karena track yang penuh tanjakan selalu anda temui saat menuju lokasi air terjun kalipancur. Namun begitu kondisi jalan menuju ait terjun ini mempunyai jalan yang sudah disemen dan baik, jadi memudahkan anda saat berjalan dan tidak tersesat. Untuk biaya masuk air terjun kedung kayang, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp.2.000/ orang dan biaya parkir Rp.1.000/ unit motor.
Hampir di sepanjang menuruni anak tangga, terdapat suara gemericik air pegunungan yang mengalir di samping anak tangga dengan pemandangan alam yang menakjubkan, dengan ketinggian air terjun sekitar 150 meter. Selain dihiasi relief bebatuan alam, tebing air terjun itu juga dipenuhi goa kecil tempat berteduh bagi burung walet. Setelah menikmati keindahan alam Air Terjun Kali Pancur ini sebaiknya menghemat tenaga, karena untuk kembali pulang pengunjung harus menyusuri lagi satu per satu anak tangga yang menanjak tadi.
Oiya tempat wisata ini selain cocok buat hunting fotografi, bisa juga digunakan untuk saling mempererat tali kasih sayang. Buktinya saat saya kesana sepanjang jalan turunan anak tangga menuju dasar air terjun banyak sekali berhiaskan para muda mudi yang sedang memadu kasih tanpa malu-malu mengumbar kemesraan dan tak menghiraukan lalu lalang pengunjung lain yang melintas di dekat mereka, seperti dunia milik mereka berdua saja.

8. Pagoda Buddhagaya Watugong
Vihara Buddhagaya Watugong adalah sebuah Vihara yang diresmikan pada 2006 lalu dan dinyatakan MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Vihara Buddhagaya Watugong terletak 45 menit dari pusat Kota Semarang. Vihara ini memiliki banyak bangunan dan berada di area yang luas.
Ikon paling terkenal dari Vihara Buddhagaya ini adalah Pagoda Avalokitesvara atau biasa disebut Pagoda Metakaruna yang berarti pagoda cinta dan kasih sayang. Pagoda ini didirikan untuk menghormati Dewi Kwan Sie Im Po Sat yang dipercaya oleh umat Buddha sebagai dewi kasih sayang. Pagoda Avalokitesvara mempunyai tinggi 45 meter dan terdiri dari 7 tingkat yang menyempit ke atasujuh tingkat ini dimaknakan sebagai kesucian yang akan dicapai oleh pertapa setelah mencapai tingkat ke tujuh. Pagoda Avalokitesvara yang identik dengan perpaduan warna merah dan kuning khas bangunan Tiongkok ini diresmikan oleh MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia pada tahun 2006.
Di dalam Pagoda Avalokitesvara yang berukuran 15 x 15 meter dan berbentuk segi delapan ini terdapat patung Dewi Kwan Im berukuran 5,1 meter, serta patung Panglima We Do di sisinya. Di tingkat kedua hingga keenam, ada patung Dewi Kwan Im yang menghadap ke empat penjuru mata angin. Ini dimaksudkan supaya sang dewi dapat memancarkan welas asih ke empat penjuru. Sedangkan di bagian puncak pagoda terdapat patung Amitabha, yaitu guru besar para dewa dan manusia. Di puncak ini juga terdapat stupa untuk menyimpan relik, yaitu mutiara Buddha. Namun, Anda tidak dapat ke puncak pagoda, karena di pagoda ini tidak disediakan tangga untuk mengakses puncaknya. Total patung yang ada di Pagoda Avalokitesvara berjumlah 30 buah.
Pada tingkat ketujuh terdapat patung Amitaba, yakni guru besar para dewa dan manusia. Dibagian puncak pagoda terdapat Stupa untuk menyimpan relik (butir-butir mutiara) yang keluar dari Sang Buddha. Bagian depan pagoda juga terdapat patung Dewi Welas Asih serta Sang Buddha yang duduk dibawah pohon Bodi.
Di Komplek Vihara juga terdapat cotage untuk para tamu menginap. Tepat di depan cotage terdapat Bangunan Dhammasala. Bangunan ini terdiri dari dua lantai, lantai dasar digunakan untuk ruang aula serbaguna yang luas dengan sebuah panggung didepannya sedangkan lantai atas untuk ruang Dhammasala.
Pada bagian tembok pagar disekiling dhammasala terdapat relief yang menceritakan tentang paticasamupada. Dengan melihat relief ini kita akan lebih mudah memahami konsep paticasamupada
Semuanya bagian dalam komplek Vihara ditata dengan rapi dipadukan dengan keasrian lingkungannya serta ditambah dengan keindahan arsitektur Tiongkok menjadikan tempat ini relatif menyenangkan untuk berziarah serta beribadah maupun sekedar mampir untuk istirahat melepas lelah karena dalam perjalanan.
Jika sedang berwisata ke Semarang, tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk mengunjungi  salah satu obyek wisata Kota Semarang

9. Taman Rekreasi Wonderia 
Taman rekreasi yang terletak di Jalan Sriwijaya Semarang ini memang merupakan salah satu lokasi favorit, terutama pada akhir pekan dan hari libur. Apalagi cukup banyak fasilitas dan arena permainan yang tersedia di sini, seperti Merry Go Round, Kiddy Boat, Typhoon Coaster, Super Rally, Boom Boom Car, serta Space Gyro. Tak sedikit anak-anak yang menghabiskan waktunya dengan bermain berbagai permainan mengasyikkan di sini.
Jika anda punya nyali, anda pun dapat menguji nyali di Ghost House alias rumah hantu yang sangat menyeramkan. Di taman wisata ini juga ada panggung hiburan yang pada even tertentu cukup meriah dengan mengundang sejumlah penyanyi atau pementasan pertunjukan yang menarik lainnya.
Taman Rekreasi Wonderia Semarang dibangun di atas tanah seluas 3 hektar sehingga menjadikannya sebagai taman hiburan terbesar di Jawa Tengah. Tempat ini selalu menjadi pilihan utama warga Semarang dan sekitarnya, terutama pada momentum tertentu seperti saat merayakan pergantian tahun baru ataupun pada masa liburan sekolah. Tempat parkar yang cukup luas pun seringkali penuh dengan mobil dan motor para pngunjung yang datang untuk menghabiskan waktu liburannya.
Dengan kawasan yang luas dan rindang, suasana jalan-jalan pun terbangun dengan nyaman dan rekreatif. Apalagi kabarnya banyak perbaikan dan penambahan fasilitas untuk anak-anak yang telh dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan saat bermain.
Taman rekreasi yang telah dibuka sejak tahun 2007 ini melayani pengunjung dari pukul 9 pagi hingga pukul 22 malam, sedangkan khusus untuk hari Sabtu, Wonderita buka hingga pukul 23 malam. Dengan harga tiket masuk yang cukup murah, yaitu sebesar Rp 5.000, berkunjung ke Taman Wisata Wonderia Semarang tak sekedar rekreasi namun juga berwisata yang memang sangat menyenangkan dan mengasyikkan, terutama dengan membawa serta anak-anak dan keluarga

10. Curug Lawe dan Curug Benowo
Kota Ungaran, masih termasuk dalam wilayah kabupaten Semarang adalah sebuah kota yang mungkin sebagian orang hanya sebagai kota lintas yang akan atau sesudah dari kota Semarang. Jangan salah, Kota Ungaran memiliki banyak destinasi wisata yang tak kalah indah dari kota-kota lain disekitarnya. Karena terdapat banyak perbukitan dan gunung disana, destinasi pegunungan merupakan salah satu destinasi yang ditonjolkan. Selain candi Gedong songo dan Umbul Sidomukti, Ungaran mempunyai destinasi wisata yang terpendam dan keindahanya sayang kalau dilewatkan. Curug Lawe dan Curug Benowo menjadi pelengkap keindahan destinasi wisata Kota Ungaran saat ini.
Curug Lawe dan Curug Benowo yang masih satu kawasan Gunung Ungaran Kabupaten Semarang. Curug ini berada di tengah-tengah curug lawe ungaran jawa tengahperkebunan cengkeh, dilereng pegunungan dan di dalam hutan yang masih terjaga keasliannya. Kedua curug ini merupakan hulu dari kali banjir kanal timur atau Kali Garang Di Semarang. Nama Curug Lawe diambil karena konon jumlah air terjun yang ada baik dari yang besar hingga yang terkecil berjumlah 25 buah, dalam bahasa jawa “selawe”.
Perlu sedikit perjuangan untuk sampai ke tempat ini. Dari pos pintu masuk, penjungung akan diajak untuk berjalan melewati trek-trek pegunungan yang naik turun. Tetapi dalam perjalanan yang sebagian orang menganggap cukup melelahkan, disepanjang perjalanan pengunjung akan disuguhkan pemandangan perpaduan warna hijau daun dan coklat kayu yang basah.
Perpaduan tersebut membuat suasana menjadi segar walau kadang terik matahari menyengat menembus diantara dedaunan. Sebagai rute awal, pengunjung akan menyusuri sungai irigasi buatan dan berbatasan dengan jurang yang menjadi jalur air bersih mengaliri sawah-sawah diarea tersebut. Setelah menyusuri sungai irigasi, pengunjung akan curug benowo ungaran jawa tengahmelewati sebuah jembatan besi yang juga berfungsi sebagai jembatan air irigasi yang berada dibawahnya. Jangan lupa untuk berfoto di jembatan ini, karena pemandangan jembatan ini sangat mengagumkan. Setelah dari jembatan, pengunjung akan menemukan percabangan jalan yang menunjuk ke arah Curug Benowo dan Curug Lawe.
Biasanya pengunjung lebih dahulu memilih untuk ke Curug Benowo, tidak tahu alasanya kenapa. Dari percabangan akan menembuh perjalanan sekitar 1 jam dengan melewati beberapa tanjakan, jembatan kayu dan sungai yang airnya begitu menggoda untuk kita segera menceburkan diri. Dari kejauhan searah dengan sungai, Curug Benowo akan nampak indahnya dengan derasnya air yang jatuh dari atas.
Setelah puas menikmati keindahan dan berbasah-basahan di Curug Benowo. Perjalanan berlanjut ke Curug Lawe. Dengan menempuh sekitar 30 menit atau sekitar 1 km melewati rute tanpa harus kembali ke percabangan jalan tadi. Rute yang dilewati berupa jalan setapak berpasir yang basah dan menyusuri sungai yang dangkal. Sepanjang sungai yang dipenuhi dengan batang kayu yang hanyut menambah kesan kealamian. Setelah melewati sungai, suara gemericik Air Terjun Curug Lawe terdengar pertanda tidak jauh lagi sampai dengan Curug Lawe.jalan cabang curug lawe ungaran jawa tengah
Keindahan Curug Lawe sangatlah mempesona. Air Terjun utama yang cukup tinggi dan sekitarnya terdapat air terjun yang berukuran lebih kecil nampak segar dimata. Curug Lawe berada di tebing bebatuan yang melingkar dan semua dinding batu dilintasi oleh air terjun nampak seperti dekorasi alam yang eksotik. Disekitar sunagi dibawahnya berserakan kayu dari pepohonan yang mati terbawa oleh air terjun. Jadi walaupun baru bersenang-senang dibawah air terjun, harus tetap waspada.
Curug Benowo dan Curug Lawe berlokasi di kawasan Gunung Ungaran yang secara administratif terletak di Gunung Pati, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah
Berjarak 12 km dari kota Semarang atau 7 km dari kota Ungaran. Dari Ungaran (alun-alun) mengambil arah ke Mapagan melalui jalan tembus arah ke Boja. Sesampainya di Boja ambil belokan ke kiri di desa Sumur Gunung. Selanjutnya dari pertigaan Sumur Gunung tersebut diteruskan ke arah selatan hingga perkebunan cengkeh zanzibar sekitar 3 kilometeran dengan kondisi jalan menanjak. Sesampai di perkebunan ini bagi yang membawa kendaraan dapat memarkirkan kendaraannya di dekat geust house.
Fasilitas di area curug masih terbilang minim, hanya ada satu toilet. Disarankan mempersiapkan bekal dan keperluan pribadi selama berkunjung ke area curug, karena tidak terdapat warung makanan. Untuk masalah penginapan bisa mencari di Kota Ungaran.


 11. Goa Kreo, Waduk Jatibarang
Gua Kreo adalah obyek wisata yang terdapat di Kota Semarang. Gua Kreo merupakan Gua yang terbentuk oleh alam[1], bukan hasil buatan oleh manusia. Kini, 2014, Goa Kreo berada di tengah tengah waduk Jatibarang, sebuah bendungan yang membendung sungai kreo, yang selain untuk mengatasi masalah banjir juga menjadi destinasi wisata baru di Kota Semarang.
Sejarahnya Gua ini pernah digunakan Sunan Kalijaga untuk bertapa. Disini terdapat banyak Monyet ekor panjang juga terdapat tiga monyet gaib anak buah dari Sunan Kalijaga untuk menjaga hutan tersebut. Gua Kreo terdapat di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Goa Kreo Semarang merupakan sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Mesjid Agung Demak . Ketika itu menurut legenda Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu.
Fasilitas wisatanya Antara lain :
        Goa
        Air Terjun
        Gazebo
        Monyet Ekor Panjang
        Panggung Hiburan
        Rumah Makan Khas Semarang

12. Kelenteng Gedung Batu Sam Po Kong Semarang
Kelenteng Sam Po Kong merupakan bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Tempat ini biasa disebut Gedung Batu, karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang.
Hampir di keseluruhan bangunan bernuansa merah khas bangunan China. Sekarang tempat tersebut dijadikan tempat peringatan dan tempat pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah. Untuk keperluan tersebut, di dalam gua batu itu diletakan sebuah altar, serta patung-patung Sam Po Tay Djien. Padahal laksamana Cheng Ho adalah seorang muslim, tetapi oleh mereka di anggap dewa. Hal ini dapat dimaklumi mengingat agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.
Sam Poo Kong atau dikenal juga sebagai Kelenteng Gedung Batu Seperti umumnya bangunan kelenteng, Kuil Sam Poo Kong yang terletak di Simongan, Semarang, ini juga didominasi warna merah. Sejumlah lampion merah tidak saja menghiasi kelentengnya, tetapi juga pohon pohon menuju pintu masuk.
Bangunan inti dari kelenteng adalah sebuah Goa Batu yang dipercaya sebagai tempat awal mendarat dan markas Laksamana Cheng Ho beserta anak buahnya ketika mengunjungi Pulau Jawa di tahun 1400-an. Goa Aslinya tertutup longsor pada tahun 1700-an, kemudian dibangun kembali oleh penduduk setempat sebagai penghormatan kepada Cheng Ho.
Kini di dalam goa tersebut terdapat Patung Cheng Ho yang dilapisi emas dan digunakan untuk ruang sembahyang dalam memohon doa restu keselamatan, kesehatan dan rejeki. Selain bangunan inti goa batu tersebut, yang dindingnya dihiasi relief tentang perjalanan Cheng Ho dari daratan China sampa ke Jawa, di area ini juga terdapat satu kelenteng besar dan dua tempat sembahyang yang lebih kecil.
Tempat tempat sembahyang tersebut dinamai sesuai dengan peruntukannya, yaitu kelenteng Thao Tee Kong yang merupakan tempat pemujaan Dewa Bumi untuk memohon berkah dan keselamatan hidup. Sedangkan tempat pemujaan Kyai Juru Mudi berupa makam juru mudi kapal yang ditumpangi Laksamana Cheng Ho.
Tempat pemujaan lainnya dinamai kyai Jangkar, karena di sini tersimpan jangkar asli kapal Cheng Ho yang dihias dengan kain warna merah pula. Di sini digunakan untuk sembahyang arwah Ho Ping, yaitu mendoakan arwah yang tidak bersanak keluarga yang mungkin belum mendapat tempat di alam baka.
Lalu ada tempat pemujaan Kyai Cundrik Bumi, yang dulunya merupakan tempat penyimpanan segala jenis persenjataan yang digunakan awak kapal Cheng Ho, serta Kyai dan Nyai Tumpeng yang mewakili temapt penyimpanan bahan makanan pada jaman Cheng Ho.
Karena seluruh area lebih dimaksudkan untuk sembahyang, tidak semua orang boleh memasukinya. Bangunan kuil, baik yang besar maupun yang kecil dipagari dan pintu masuknya dijaga oleh petugas keamanan. Hanya yang bermaksud sembahyang saja yang diijinkan masuk sedangkan wisatawan yang ingin melihat lihat bisa melakukan dari balik pagar.
Sejak Renovasi besar besaran tahun 2002 dan selesai 2005, yang menelah biaya 20 miliar, Sam Poo Kong menarik perhatian lebih banyak orang untuk berkunjung. Di halaman yang cukup luas di depan kelenteng, terdapat sejumlah patung, termasuk patung Laksamana Cheng Ho, yang cukup menarik untuk dinikmati. Di sinilah atraksi atraksi kesenian berupa tari tarian, barongsai atau bentuk kesenian lain digelar untuk memperngati hari hari bersejarah yang berhubungan dengan Cheng Ho atau budaya China.
Di bulan Agustus misalnya, selalu diadakan festival mengenang datangnya Cheng Ho ke Semarang. Untuk bulan Agustus 2009, festival diadakan tanggal 18 memperingati HUT ke604 kedatangan Cheng Ho.
Perayaan disertai dengan arak-arakan, bazaar, dan festival Barongsai. Hari hari besar lainnya yang dirayakan di sini termasuk di antaranya Hari Raya Imlek dan hari kelahiran Cheng Ho. Kedatangan turis asing, terutama dari China, menunjukkan bahwa Sam Poo Kong dikenal luas di dunia. Berdasarkan uang sedekah yang ditinggalkan pengunjung, Kuil Gedung Batu ini juga sering dikunjungi turis turis asing dari Amerika, Rusia, Brazil dan negara negara lain.
Laksamana Cheng Ho yang keturunan Persia dan beragama Islam, membuat tempat ini juga banyak dikunjungi oleh mereka yang beragama Islam, termasuk para turis yang datang dari China.

13. Museum Ranggawarsita
Museum yang terletak di jalan Abdurrahman Saleh ini merupakan museum terlengkap di Semarang yang memiliki koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan dan wawasan nusantara. Dengan nama yang diambil dari nama salah satu pujangga Indonesia, Ranggawarsita, yang terkenal dengan hasil karyanya dalam bidang filsafat dan kebudayaan, museum ini menempati luas tanah 1,8 hektare, museum ini dibuka setiap hari pukul 08.00 sampai 16.00 wib. Berjarak kurang lebih 3 Km dari tugumuda. Dan dapat dijangkau dengan transportasi umum maupun pribadi.
 Museum Ranggawarsita mempunyai koleksi yang berjumlah 59.802 buah yang terbagi dalam 10 jenis, yaitu geologi, biologi, arkeologi, historika, filologi, numismatic, heraldika, kramologika, teknologika, ethnografika dan seni rupa. Museum Jawa Tengah Ranggawarsita merupakan sebuah aset pelayanan publik di bidang pelestarian budaya, wahana pendidikan dan rekreasi. Pendirian museum pertama kali dirintis oleh proyek rehabilitasi dan permuseuman Jawa Tengah pada tahun 1975 dan secara resmi dibuka oleh Prof Dr Fuad Hasan pada tanggal Juli 1989.
Bangunan musium terdiri dari 4 gedung yang masing masing menceritakan sejarah yang berbeda.
        Gedung A
Lantai satu gedung A menyimpan wahana Geologi dan Geografi. Diwahana ini menampilkan beberapa jenis bebatuan yang terdapat dibumi, juga batu meteorit yang ditemukan di daerah Mojogedang, Karangayar pada tahun 1984. Zaman dulu, meteorit dipakai untuk campuran pamor keris. Selain bebatuan, juga menulis tentang pembagian zaman yang pernah ada dibumi, beberapa koleksi mineral dan batu alam yang menarik, berbagai batu mulia hingga stalagtit dan stalagmit.
Lantai dua gedung A, menyajikan wahana tentang Paleontologi (tentang zaman purba), beberapa koleksi yang ada seperti fosil kayu kuno, bebatuan dan masyarakat kuno juga tulang dan bagian-bagian hewan masa silam. Ada juga binatang langka yang diawetkan seperti bajing peluncur, babi hutan, kancil dan burung rajawali.
        Gedung B
Lantai satu berisikan peninggalan budaya dan kerajinan dari peradaban Hindu Budha, beberapa yang dipamerkan seperti Lingga dan Yoni, arca-arca, Ketongan, kendhi, cermin perunggu, patung dewa, candi-candi yang ada di Jawa Tengah. Juga menampilkan kebudayaan yang bercorak islam dari miniatur masjid Agung Demak dan Menara Masjid Kudus, fragmen seni hias, bahan terakota, replika kaligrafi, ornamen masjid Mantingan Jepara, Mustaka masjid Mayong Jepara, salinan Alquran yang ditulis dengan tangan serta cerobong sumur dari Caruban Lasem yang sangat menarik.
Lantai dua menyajikan wahana keramik dan batik. Dipamerkan berbagai jenis dan model keramik baik lokal maupun yang berasal dari cina dan Eropa. Tak lupa, macam-macam kerajinan gerabah dan cara pembuatannya diperlihatkan dengan model diorama atau patung. Dibagian batik, dipajang berbagai motif batik yang ada di Jawa Tengah seperti Surakarta, Pekalongan, Lasem dan Banyumasan.
        Gedung C
Lantai satu terbagi atas ruang bersejarah perjuangan bersenjata yang terbagi lagi atas koleksi benda-benda yang dipakai ketika zaman pertempuran dan Diorama pernjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Selain itu, ditampilkan pula diorama pertempuran-pertempuran yang pernah terjadi di Jawa Tengah dan Jogjakarta seperti Pertempuran Lima Hari Semarang, Peristiwa Palagan Ambarawa, Pemberontakan PKI di Cepu, Serangan Umum 1 maret dan Gerakan Tritura.
Lantai dua terdapat ruang koleksi teknologi dan kerajinan tradisional, teknologi industri dan transportasi, dan beragam model kerajian rumahan.
        Gedung D
Lantai satu memamerkan tentang pembangunan, numismatik, heraldik, tradisi nusantara, ruang intisari dan hibah.
Lantai dua terbagi atas ruang kesenian yang menampilkan koleksi benda dan peralatan kesenian yang dipisahkan menjadi seni pergelaran (berbagai pengetahuan yang menarik tentang wayang), seni pertunjukan (berbagai kesenian khas Jawa kuda lumping, barongan), dan seni musik .

14. Kota Lama Semarang
Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20 . Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek. Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai : Heeren Straat. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut De Zuider Por.
Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31 hektare. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan "Little Netherland". Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang
Secara umum karakter bangunan di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat dari detail bangunan yang khas dan ornamen-ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Seperti ukuran pintu dan jendela yang luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yang unik, sampai adanya ruang bawah tanah
Seperti kota-kota lainnya yang berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda, dibangun pula benteng sebagai pusat militer. Benteng ini berbentuk segi lima dan pertama kali dibangun di sisi barat kota lama Semarang saat ini. Benteng ini hanya memiliki satu gerbang di sisi selatannya dan lima menara pengawas. Masing-masing menara diberinama: Zeeland, Amsterdam, Utrecht, Raamsdonk dan Bunschoten. Pemerintah Belanda memindahkan pemukiman Cina pada tahun 1731 di dekat pemukiman Belanda, untuk memudahkan penga- wasan terhadap segala aktifitas orang Cina. Oleh sebab itu, Benteng tidak hanya sebagai pusat militer, namun juga sebagai menara pengawas bagi segala aktifitas kegiatan orang Cina.

15. Komplek Pecinan Semarang
Kawasan Pecinan Semarang memiliki sejarah yang tidak kalah panjang dengan Kawasan Kota Lama Semarang, kawasan ini menjadi salah satu pemegang pengaruh besar terhadap pembentukan Kota Semarang dan memiliki nilai historis yang tidak lekang dimakan waktu serta berpontensi sebagai salah satu kawasan wisata budaya. Awal terbentuknya kawasan Pecinan ini dikarenakan pemberontakan orang Tionghoa di daerah batavia pada tahun 1740 kepada kompeni Belanda, namun berhasil digagalkan di tahun 1743.
Ketakutan Belanda terhadap kaum Tionghoa inilah yang kemudian membuat Belanda memindahkan orang Tionghoa di Semarang yang dulunya tinggal di daerah Gedong Batu ke kawasan sekarang ini. Tujuannya agar Belanda mudah mengawasi pergerakan dari orang – orang Tionghoa karena berdekatan dengan Tangsi Militer milik Belanda yang terletak di Jl. KH.Agus Salim atau Jurnatan (sekarang menjadi Miramar Restaurant).
Sebagai sebuah kawasan yang pernah menjadi pusat perdagangan dan jasa kaum Tionghoa pada jaman dahulu, Pecinan Semarang memiliki potensi ekonomi, sosial, dan budaya yang sangat kuat. Kawasan ini sudah dipertegas oleh Pemerintah kota Semarang masuk dalam daftar kawasan revitalisasi melalui Surat Keputusan (SK) Wali Kota No 650/157 tanggal 28 Juni 2005 mengatur tentang Revitalisasi Kawasan Pecinan, dan sekaligus sebagai pusat wisata budaya Tionghoa di kota Semarang.
Kawasan Pecinan Semarang memiliki beberapa aktifitas masyarakat yang dapat dikatakan semua masyarakat kota Semarang mengetahuinya, seperti :
     Pasar tradisional Gang Baru, dinamakan sesuai nama jalan itu sendiri dan terletak diantara jalan Wotgandul dan jalan Gang Warung, pasar Gang Baru dapat dikunjungi setiap hari di pagi hari mulai pukul 05.00 sampai selesai.
     Waroeng Semawis, aktifitas wisata kuliner di semarang, dimana aneka jajanan makanan dan minuman dijajakan sepanjang jalan Gang Warung yang berlangsung setiap hari jumat, sabtu dan minggu mulai sore hari sekitar jam 18.00 sampai selesai.
     Pasar Imlek Semawis, kegiatan event ini masuk dalam agenda tahunan wisata kota Semarang dan diadakan selama 3 hari dalam rangka  menyambut tahun baru Imlek.

16. Jalan Pahlawan Semarang
Jadi ada apa saja di jalan Pahlawan? Pusat pemerintahan di Jawa Tengah, lebih tepatnya Kantor Gubernur di Gedung Berlian terletak di Jalan Pahlawan. Ada juga Polda Jawa Tengah yang berada tepat disudut jalan Pahlawan, berhadapan dengan Taman Makan Pahlawan. Dirunut dari atas, anda akan menemui Kantor Besar Dinas Kehutanan Jawa Tengah yang terkenal dengan Gedung Rimba Graha yang prestisius itu.
Kemudian ada gedung Dekranasda yang sudah disulap menjadi sebuah bangunan atraktif yang memajang produk produk unggulan dari seluruh pelosok jawa tengah. Jangan lupakan pula sebuah pusat Telekomunikasi di Jawa Tengah, alias gedung telkom juga berada di Jalan Pahlawan, membelakangi Gedung Bank Indonesia yang berdiri megah di jalan Imam Bardjo.
Yup, Jalan Pahlawan memang salah satu jalan protokol terbesar di Semarang dimana pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan dan juga aktivitas bisnis serta Perbankan banyak mengambil spot disini. Apa yang menarik dari Jalan Pahlawan? Adalah aktivitasnya yang diluar kewajaran jalan protokol pada umumnya.
Jalan Pahlawan Semarang dilengkapi dengan trotoar yang luas dan tertata dengan rapi. Selain lebar jalannya yang diatas rata2, tentu saja letaknya yang strategis membuat jalan pahlawan adalah area berkumpul paling mudah sebagai check point dari mana saja. Karena kelebihan itulah jalan Pahlawan menjadi public space yang paling populer di Semarang.
Cobalah mengunjungi Jalan Pahlawan ketika sore hari, maka anda akan menemukan banyak sekali aktivitas warga disana. Mulai dari anak anak bermain in line skate ataupun remaja yang bersepeda menghiasi setiap sudut jalan. Puncaknya adalah ketika jumat malam sampai dengan malam minggu. Banyak komunitas yang menyesaki jalan ini. Sekedar hang out bertukar ide dengan sesama anggota komunitas. Njagong ramah sambil membentangkan spanduk identitas komunitas masing masing.

17. Pasar Rakyat Simpang Lima
Salah satu land mark kota Semarang adalah kawasan Simpang Lima.  Lapangan ini memang terletak di jantung kota. Disebut Simpang Lima karena berada di tengah-tengah persimpangan Jl Pandanaran, Jl Gajah Mada, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ahmad Dahlan, dan Jalan Pahlawan.
Berkembangnya fungsi Simpang Lima menjadi alun-alun merupakan saran Presiden pertama Republik Indonesia yang menyarankan pengadaan alun-alun di Semarang sebagai ganti dari Kanjengan. Alun-alun yang dimiliki Semarang sejak masa pemerintahan Adipati Semarang yang pertama itu telah berubah fungsi menjadi pusat perbelanjaan.
Berfungsi sebagai tempat upacara, Simpang Lima juga menjadi tempat berlangsungnya pertunjukan, tempat rekreasi, bahkan sebagai pasar tiban pada waktu-waktu tertentu.
Berbagai jenis makanan baik makanan berat maupun makanan ringan dijual dengan gaya lesehan mengambil tempat sekitar trotoar dan sekeliling alun-alun.
Sementara itu, souvenir, alat sekolah sampai alat rumah tangga, sandal sampai hiasan rambut, juga dijual di sini. Sebagai pusat Kota Semarang Simpang Lima dapat dikatakan sebagai pusat keramaian. Ini terlihat karena seputar Simpang Lima terdapat pusat perbelanjaan seperti Citraland, Simpang Lima Plaza, Gajahmada Plaza, Pusat pertokoan Simpang Lima dan Hotel Berbintang, yaitu Hotel Ciputra dan Hotel Horison.