Semarang adalah ibukota dari
Provinsi Jawa Tengah dan juga merupakan kota terbesar ke 5 di Indonesia.
Walaupun tidak seterkenal kota wisata lain, Semarang juga memiliki banyak
tempat wisata menarik. Apa saja tempat wisata di Semarang yang menarik dan
layak Anda kunjungi ? kami cakrawala tour travel kali ini ingin membahas wisata
yang ada disemarang, sekaligus mempromosikan kota tempat kami berasal.. wisata Semarang menyajikan berbagam objek
yang menawan. Berikut ini adalah tempat
wisata di Semarang yang paling kami rekomendasikan. Jika anda berkunjung ke
Semarang, pastikan anda mampir di sana.
Oke mari kita mulai tour perjalanan kita di semarang ke beberapa tempat
wisata yang cukup menarik untuk Anda kunjungi.
1. Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)
Masjid Agung
Jawa Tengah (MAJT) yang terletak di Jalan Gajah Raya Semarang, Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah Semarang ini dibangun pada hari Jumat, 6 September
2002 yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang perdana yang dilakukan
Menteri Agama Ri, Prof. Dr. H. Said Agil Husen al-Munawar, KH. MA Sahal Mahfudz
dan Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto, akhirnya Masjid Agung Jawa Tengah Ini
diresmikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14
November 2006
Meskipun baru
diresmikan pada tanggal 14 Nopember 2006, namun masjid ini telah difungsikan
untuk ibadah jauh sebelum tanggal tersebut. Masjid megah ini telah digunakan
ibadah shalat jum’at untuk pertama kalinya pada tanggal 19 Maret 2004 dengan
Khatib Drs. H. M. Chabib Thoha, MA, Kakanwil Depag Jawa Tengah.
Di kompleks
Masjid Agung Jawa Tengah Semarang ini terdapat Museum Perkembangan Islam Jawa
Tengah di Tower Asmaul Husna Lantai 2 dan 3, Hotel Graha Agung di sisi Utara
dan resto yang memiliki view terbaik di Kota Semarang ini di Tower Asmaul Husna
Lantai 18.
MAJT dijunjungi bukan hanya untuk beribadah saja,
melainkan untuk kegiatan wisata juga. Masjid Agung Jawa Tengah yang memiliki
luas lebih dari 7,500 meter persegi ini mampu menampung sekitar 16,000 jamaah.
Selain bangunan utama masjid, di Masjid Agung Jawa Tengah juga terdapat
berbagai fasilitas lain seperti ruang akad nikah, auditorium, perpustakaan,
penginapan, museum budaya Islam, kafe, toko cenderamata, kereta kelinci, tempat
bermain anak-anak, dan lain-lain.
Saran : datanglah
disaat hari jumat karena katup payung besarnya akan terbuka
2.
Pantai Maron
Pantai Maron
yang terletak di sebelah barat Semarang, tepatnya di sekitar muara Sungai
Silandak ini, bisa ditempuh dari dua tempat, yaitu dari Bandara Ahmad Yani atau
dari Perumahan Graha Padma, Krapyak. Kira-kira berjarak 3 km dari jalan raya
kita sudah bisa sampai di lokasi. Jika menggunakan kendaraan bisa ditempuh
sekitar 10 menit. Namun jika ingin jalan kaki, dari ujung perumahan Graha Padma
saja bisa memakan waktu 30 menit.
Nama Maron
sendiri konon karena pantai ini masih merupakan milik Penerbangan TNI Angkatan
Darat (Penerbad), karena merah maron merupakan warna khas baret Penerbad, maka
pantai ini disebut Pantai Maron. Memang kurang jelas siapa yang mengelola
Pantai Maron. Konon katanya Maron juga berasal dari singkatan Marina Kulon.
Jika berkunjung
ke Pantai Maron pada Sabtu Sore, Minggu Pagi, Minggu Sore, atau hari-hari
libur, bisa dipastikan pelancong yang datang sangat banyak. Bahkan bisa
dikatakan tidak kalah dari jumlah pelancong di Parangtritis, Yogyakarta ataupun
Kuta, Bali. Hampir setiap sudut pantai dan warung-warung di tepi pantai penuh
oleh pengunjung.
Pantai Maron
menawarkan keindahan pantai yang eksotis sehingga ramai dikunjungi wisatawan
sekitar Semarang pada akhir pekan. Apabila anda ingin berkunjung ke Pantai
Maron, perlu di ingat bahwa jalan menuju tempat ini masih terbuat dari tanah
yang dipadatkan, sehingga apabila hujan jalanan tersebut akan menjadi licin.
Harga tiket masuk Pantai Maron adalah 5,000 Rupiah. (th2014)
3.
Lawang Sewu
Lawang Sewu
adalah nama sebuah gedung kuno di kota Semarang. Dibangun pada tahun 1904 oleh
Belanda, Lawang Sewu dulunya berfungsi sebagai kantor perusahaan kereta api
Belanda. Nama Lawang Sewu yang berarti seribu pintu berasal dari bentuk
bangunannya yang mempunyai banyak pintu dan jendela. Yang menarik dari Lawang
Sewu adalah suasana mistisnya yang dilengkapi dengan arsitektur megah khas
jaman dahulu. Gedung Lawang Sewu juga mempunyai lantai bawah tanah yang dulunya
difungsikan sebagai penjara. Harga tiket masuk Lawang Sewu adalah 10,000
Rupiah. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.
Masyarakat
setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut
memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai
seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga
masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).
Bangunan kuno
dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan
Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia.
Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer
(Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa
Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri
yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14
Oktober - 19 Oktober 1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang
hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan
Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat
Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah
satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut
dilindungi.
Saat ini
bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang
dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api
Persero
Bangunan
Lawang Sewu dibangun pada 27 Februari 1904 dengan nama lain Het hoofdkantor van
de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (Kantor Pusat NIS). Awalnya
kegiatan administrasi perkantoran dilakukan di Stasiun Semarang Gudang
(Samarang NIS), namun dengan berkembangnya jalur jaringan kereta yang sangat
pesat, mengakibatkan bertambahnya personil teknis dan tenaga administrasi yang
tidak sedikit seiring berkembangnya administrasi perkantoran.
Pada
akibatnya kantor NIS di stasiun Samarang NIS tidak lagi memadai. Berbagai
solusi dilakukan NIS antara lain menyewa beberapa bangunan milik perseorangan
sebagai solusi sementara yang justru menambah tidak efisien. Apalagi letak
stasiun Samarang NIS berada di dekat rawa sehingga urusan sanitasi dan
kesehatan pun menjadi pertimbangan penting. Maka, diusulkanlah alternatif lain:
membangun kantor administrasi di lokasi baru. Pilihan jatuh ke lahan yang pada
masa itu berada di pinggir kota berdekatan dengan kediaman Residen. Letaknya di
ujung Bodjongweg Semarang (sekarang Jalan Pemuda), di sudut pertemuan
Bodjongweg dan Samarang naar Kendalweg (jalan raya menuju Kendal).
NIS
mempercayakan rancangan gedung kantor pusat NIS di Semarang kepada Prof. Jacob
F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Quendag, arsitek yang berdomisili di
Amsterdam. Seluruh proses perancangan dilakukan di Belanda, baru kemudian
gambar-gambar dibawa ke Kota Semarang. Melihat dari cetak biru Lawang Sewu
tertulis bahwa site plan dan denah bangunan ini telah digambar di Amsterdam
pada tahun 1903. Begitu pula kelengkapan gambar kerjanya dibuat dan
ditandatangani di Amsterdam tahun 1903.
4.
Taman Lele Semarang
Taman Lele di
Semarang bisa menjadi lokasi yang tepat untuk menghabiskan liburan akhir pekan
bersama keluarga. Di sana, Anda bisa mengajak buah hati ke kebun binatang,
taman bermain atau sekadar duduk santai di danau buatan.
Taman Lele
merupakan objek wisata keluarga andalan Kota Semarang. Di atas tanah seluas
22.173 meter persegi, Taman Lele menyediakan aneka wisata lengkap bersama
keluarga, seperti yang ditulis Situs Resmi Pemkot Semarang, semarangkota.go.id,
Kamis (12/4/2012).
Kampung
wisata Taman Lele Semarang adalah sebuah objek wisata alam sekaligus taman
hiburan keluarga di yang terletak di kota Semarang. Obyek wisata ini memiliki
luas lebih dari 2 hektare[1], memiliki aneka permainan untuk keluarga baik
permainan air atau pun permainan darat. Terdapat juga kebun binatang mini, serta
penginapan.
Kampung
wisata Taman Lele Semarang menawarkan panorama alam asri, dengan danau buatan
yang dijadikan tempat bermain sepeda air. Danau buatan tersebut dikelilingi
oleh pepohonan yang rindang. Terdapat juga kebun binatang mini dengan beberapa
aneka satwa seperti merak, ular phyton, buaya, iguana, kelinci, dan burung
cendrawasih.
Fasilitas
yang ada di Kampung Wisata Taman Lele Semarang :
- Kebun
Binatang Mini
- Kolam
Renang
- Taman
- Danau
Buatan
- Gazebo
- Hotel
- Pertunjukan
Dari kebun
binatang mini, ajaklah anak untuk bermain air di kolam renang. Meski tidak
terlalu besar, kolam ini bisa menjadi tempat asyik menghabiskan waktu bersama
keluarga. Ayo, main air bersama!
Lelah
berkeliling di kebun binatang dan bermain air di kolam renang, Anda bisa
duduk-duduk santai di taman bermain atau danau buatan. Di kedua tempat
tersebut, Anda bisa menggelar tikar dan menikmati santap siang bersama.
Layakanya
permainan di taman kanak-kanak, taman bermain di Taman Lele memiliki arena
permainan yang cukup lengkap. Ayunan dan aneka jenis perosotan telah disediakan
untuk menghibur sang buah hati.
Di danau
buatan, wisatawan yang datang bisa menikmati keindahan danau dengan menaiki
perahu bebek. Cukup membayar Rp 10.000 untuk satu perahu, Anda sudah bisa
mengitari danau buatan ini.
Akses
menuju Kampung wisata Taman Lele Semarang terletak di jalur pantura, tepatnya
di Jalan Walisongo KM 10 Kecamatan Ngaliyan Semarang.
5.
Pantai Marina -Wisata eksotis pantai
semarang
Pantai Marina
adalah salah satu tempat rekreasi yang berada di kota Semarang, tepatnya di
jalan Yos Sudarso, kurang lebih 4 km dari Tugu muda dan bersebelahan dengan
Puri Mareokoco. Jaraknya hanya beberapa ratus meter dari Bandara Ahmad Yani.
Pantai ini menyimpan
pemandangan eksotis khas kota Semarang. Akses untuk menuju ke pantai ini
sangatlah mudah. Dari pusat kota Semarang hanya dibutuhkan waktu sekitar 15-30
menit. Di sisi utara agak ke timur, air laut pantai ini agak sedikit kecoklatan
saat musim hujan, hal ini disebbakan karena di sisi timur pantai ini merupakan
wilayah bermuaranya sungai banjir kanal barat. Untuk masuk ke pantai ini, para
pengunjung hanya wajib membayar tiket seharga Rp. 3000 per orang. Pantai marina
merupakan pantai kecil, yang berada di kawasan perumahan.
Tempat yang
satu ini dibuka untuk umum setiap hari selama 24 jam, oleh karena itulah para
pengunjung dapat mendatangi kapan saja pantai Marina sesuai keinginan, baik
untuk olah raga di pagi hari, sore hari untuk menikmati pemandangan
tenggelamnya matahari, maupun malam hari sambil menikmati berbagai kuliner yang
ada. Menurut sejarahnya, pantai Marina merupakan pantai yang dibuat dari
reklamasi daratan. Dulunya tempat ini berupa hutan bakau dan tambak. Kemudian,
dilakukanlah reklamasi dan dijadikan bangunan perumahan, pertokoan dan
perkantoran dan bagian sebelah utara pantai dijadikan sebagai tempat wisata
yang diberi nama Pantai Marina.
Para
pengunjung dapat naik perahu keliling jika ingin melihat lautnya atau hanya
sekedar ingin memancing.Di sini juga disediakan mobil balap mainan bagi
pengujung juga penyewaan ban untuk berenang. Namun sayang, obyek wisata Pantai
Marina ini belum bisa menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk
berkunjung karena infrastruktur yang kurang memadai dan kurangnya investor yang
masuk untuk menggarap lahan potensial ini. Karena banyak pepohonan rindang di
pintu masuk, menyebabkan pantai ini tidak terasa panas.Pepohonan yang rindang
ditambah dengan suara debur ombak yang menerpa tembok pembatas yang dibangun
mengelilingi pantai dan juga menabrak karang, makin menambah keindahan pantai ini.
Dengan keamanan yang terjamin, para pengunjung dapat berenang dan bermain pasir
dengan nyaman.
Disini para
pengunjung juga akan menemukan kebun buah naga yang akan menambah keasrian
pantai, selain dari faktor pepohonan. Jembatan kayu yang menjorok kepantai bisa
dijadikan tempat untuk berfoto dengan latar belakang keindahan pantai Marina.
Hal yang sangat disayangkan adalah fasilitas untuk menuju lokasi, tidak ada bis
yang dapat langsung sampai, hanya ada bis dari Terminal Terboyo yang akan
berhenti di Puri Mareokoco.
6.
Pantai Tirang, Pantai yang Asik untuk Memancing
Salah satu
pantai yang menarik perhatian para wisatawan adalah pantai Tirang. Pantai
Tirang sendiri merupakan salah satu pantai yang langsung bersebelahan dengan
Pantai Maron.
Pantai Tirang
berada di Desa Tambakrejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Di pantai yang indah
ini Anda bisa melihat langsung kegiatan para nelayan yang membudidayakan rumput
lalut.
Di sekitar
pantai Tirang masih bisa kita jumpai pohon pohon mangrove. Tidak hanya mangrovenya
yang eksotis, para pengunjung juga bisa menikmati keindahan terumbu karang yang
hidup di areal pantai seluas 240,70
hektar.
Ombak di
Pantai Tirang sendiri tidak terlalu besar sehingga sangat cocok untuk dijadikan
tempat bermain bersama keluarga. Di pantai ini juga Anda bisa menyaksikan sunse
yang sangat indah.
Untuk Anda
yang hobi memancing, disini Anda juga bisa memancing. Bahkan ada yang
mengatakan bahwa Pantai Tirang merupakan salah satu lokasi yang sangat
strategis untuk memancing.
Beberapa jenis
ikan yang bisa ditemui dengan mudah di Patntai Tirang adalah kakap putih atau
Baramundi. Selain itu ada juga ikan dokan atau kedokan yang menjadi salah satu
ikan favorit warga setempat.
Jika Anda
ingin berkunjung ke Pantai Tirang, Anda bisa melewati Perumahan Graha Padma.
Pantai Tirang sendiri cukup sulit dicapai jika menggunakan kendaraan roda
empat. Kami sarankan Anda untuk menggunakan kendaraan roda dua jika ingin
berkunjung ke pantai Tirang.
7.
Air Terjun Kali Pancur - Wisata Petualang
Air Terjun
Kali Pancur adalah salah satu tempat wisata di Semarang yang paling terkenal
untuk kategori tempat wisata alam. Air Terjun Kali Pancur yang berlokasi di
Desa Nogosaren, Semarang, ini mempunyai ketinggian air terjun sekitar 150 meter
, dihiasi bebatuan alam yang ditumbuhi pepohonan hijau, dan memiliki beberapa
goa walet . Sebelum anda datang berkunjung ke tempat wisata Air Terjun Kali
Pancur, saya sarankan siapkan terlebih dahulu badan anda dan istirahatlah yang
cukup karena anda kan melewati sekitar 900 anak tangga yang cukup melelahkan
untuk dapat menikmati keindahan Air Terjun Kali Pancur
Air Terjun
Kali Pancur memiliki ketinggian sekitar 100 meter, berada pada punggungan
Gunung Telomoyo yang mengarah ke Danau Rawa Pening. Sepanjang punggungan gunung
ini selain terdapat air terjun juga memiliki banyak tebing batu andesit dengan
ketinggian bervariasi dari 20 meter sampai 100 meter. Di Lokasi ini banyak para
pecinta alam melakukan panjat tebing dengan kemiringan hampir 90 derajat.
Selain dihiasi relief bebatuan alam serta sejumlah tumbuh–tumbuhan perintis,
tebing air terjun itu juga dipenuhi goa kecil tempat berteduh bagi burung
walet.
Tempat parkir
di obyek wisata air terjun kali pancur ini cukup luas, Lokasi air terjun
kalipancur ini sekitar 900m (dengan jumlah anak tangga lebih dari 800) dari
pintu masuk. Disarankan bagi anda untuk memiliki fisik yang stabil dan membawa
bekal makanan untuk berkunjung ke air terjun ini, karena track yang penuh
tanjakan selalu anda temui saat menuju lokasi air terjun kalipancur. Namun
begitu kondisi jalan menuju ait terjun ini mempunyai jalan yang sudah disemen
dan baik, jadi memudahkan anda saat berjalan dan tidak tersesat. Untuk biaya
masuk air terjun kedung kayang, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp.2.000/ orang
dan biaya parkir Rp.1.000/ unit motor.
Hampir di
sepanjang menuruni anak tangga, terdapat suara gemericik air pegunungan yang
mengalir di samping anak tangga dengan pemandangan alam yang menakjubkan,
dengan ketinggian air terjun sekitar 150 meter. Selain dihiasi relief bebatuan
alam, tebing air terjun itu juga dipenuhi goa kecil tempat berteduh bagi burung
walet. Setelah menikmati keindahan alam Air Terjun Kali Pancur ini sebaiknya
menghemat tenaga, karena untuk kembali pulang pengunjung harus menyusuri lagi
satu per satu anak tangga yang menanjak tadi.
Oiya tempat
wisata ini selain cocok buat hunting fotografi, bisa juga digunakan untuk
saling mempererat tali kasih sayang. Buktinya saat saya kesana sepanjang jalan
turunan anak tangga menuju dasar air terjun banyak sekali berhiaskan para muda
mudi yang sedang memadu kasih tanpa malu-malu mengumbar kemesraan dan tak
menghiraukan lalu lalang pengunjung lain yang melintas di dekat mereka, seperti
dunia milik mereka berdua saja.
8.
Pagoda Buddhagaya Watugong
Vihara
Buddhagaya Watugong adalah sebuah Vihara yang diresmikan pada 2006 lalu dan
dinyatakan MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Vihara Buddhagaya
Watugong terletak 45 menit dari pusat Kota Semarang. Vihara ini memiliki banyak
bangunan dan berada di area yang luas.
Ikon paling
terkenal dari Vihara Buddhagaya ini adalah Pagoda Avalokitesvara atau biasa
disebut Pagoda Metakaruna yang berarti pagoda cinta dan kasih sayang. Pagoda
ini didirikan untuk menghormati Dewi Kwan Sie Im Po Sat yang dipercaya oleh
umat Buddha sebagai dewi kasih sayang. Pagoda Avalokitesvara mempunyai tinggi
45 meter dan terdiri dari 7 tingkat yang menyempit ke atasujuh tingkat ini
dimaknakan sebagai kesucian yang akan dicapai oleh pertapa setelah mencapai
tingkat ke tujuh. Pagoda Avalokitesvara yang identik dengan perpaduan warna
merah dan kuning khas bangunan Tiongkok ini diresmikan oleh MURI sebagai pagoda
tertinggi di Indonesia pada tahun 2006.
Di dalam
Pagoda Avalokitesvara yang berukuran 15 x 15 meter dan berbentuk segi delapan
ini terdapat patung Dewi Kwan Im berukuran 5,1 meter, serta patung Panglima We
Do di sisinya. Di tingkat kedua hingga keenam, ada patung Dewi Kwan Im yang
menghadap ke empat penjuru mata angin. Ini dimaksudkan supaya sang dewi dapat
memancarkan welas asih ke empat penjuru. Sedangkan di bagian puncak pagoda
terdapat patung Amitabha, yaitu guru besar para dewa dan manusia. Di puncak ini
juga terdapat stupa untuk menyimpan relik, yaitu mutiara Buddha. Namun, Anda
tidak dapat ke puncak pagoda, karena di pagoda ini tidak disediakan tangga
untuk mengakses puncaknya. Total patung yang ada di Pagoda Avalokitesvara
berjumlah 30 buah.
Pada tingkat
ketujuh terdapat patung Amitaba, yakni guru besar para dewa dan manusia.
Dibagian puncak pagoda terdapat Stupa untuk menyimpan relik (butir-butir
mutiara) yang keluar dari Sang Buddha. Bagian depan pagoda juga terdapat patung
Dewi Welas Asih serta Sang Buddha yang duduk dibawah pohon Bodi.
Di Komplek
Vihara juga terdapat cotage untuk para tamu menginap. Tepat di depan cotage
terdapat Bangunan Dhammasala. Bangunan ini terdiri dari dua lantai, lantai
dasar digunakan untuk ruang aula serbaguna yang luas dengan sebuah panggung
didepannya sedangkan lantai atas untuk ruang Dhammasala.
Pada bagian
tembok pagar disekiling dhammasala terdapat relief yang menceritakan tentang
paticasamupada. Dengan melihat relief ini kita akan lebih mudah memahami konsep
paticasamupada
Semuanya
bagian dalam komplek Vihara ditata dengan rapi dipadukan dengan keasrian
lingkungannya serta ditambah dengan keindahan arsitektur Tiongkok menjadikan
tempat ini relatif menyenangkan untuk berziarah serta beribadah maupun sekedar
mampir untuk istirahat melepas lelah karena dalam perjalanan.
Jika sedang
berwisata ke Semarang, tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk mengunjungi salah satu obyek wisata Kota Semarang
9.
Taman Rekreasi Wonderia
Taman
rekreasi yang terletak di Jalan Sriwijaya Semarang ini memang merupakan salah
satu lokasi favorit, terutama pada akhir pekan dan hari libur. Apalagi cukup
banyak fasilitas dan arena permainan yang tersedia di sini, seperti Merry Go
Round, Kiddy Boat, Typhoon Coaster, Super Rally, Boom Boom Car, serta Space
Gyro. Tak sedikit anak-anak yang menghabiskan waktunya dengan bermain berbagai
permainan mengasyikkan di sini.
Jika anda
punya nyali, anda pun dapat menguji nyali di Ghost House alias rumah hantu yang
sangat menyeramkan. Di taman wisata ini juga ada panggung hiburan yang pada
even tertentu cukup meriah dengan mengundang sejumlah penyanyi atau pementasan
pertunjukan yang menarik lainnya.
Taman
Rekreasi Wonderia Semarang dibangun di atas tanah seluas 3 hektar sehingga
menjadikannya sebagai taman hiburan terbesar di Jawa Tengah. Tempat ini selalu
menjadi pilihan utama warga Semarang dan sekitarnya, terutama pada momentum
tertentu seperti saat merayakan pergantian tahun baru ataupun pada masa liburan
sekolah. Tempat parkar yang cukup luas pun seringkali penuh dengan mobil dan
motor para pngunjung yang datang untuk menghabiskan waktu liburannya.
Dengan
kawasan yang luas dan rindang, suasana jalan-jalan pun terbangun dengan nyaman
dan rekreatif. Apalagi kabarnya banyak perbaikan dan penambahan fasilitas untuk
anak-anak yang telh dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan saat
bermain.
Taman
rekreasi yang telah dibuka sejak tahun 2007 ini melayani pengunjung dari pukul
9 pagi hingga pukul 22 malam, sedangkan khusus untuk hari Sabtu, Wonderita buka
hingga pukul 23 malam. Dengan harga tiket masuk yang cukup murah, yaitu sebesar
Rp 5.000, berkunjung ke Taman Wisata Wonderia Semarang tak sekedar rekreasi
namun juga berwisata yang memang sangat menyenangkan dan mengasyikkan, terutama
dengan membawa serta anak-anak dan keluarga
10.
Curug Lawe dan Curug Benowo
Kota Ungaran,
masih termasuk dalam wilayah kabupaten Semarang adalah sebuah kota yang mungkin
sebagian orang hanya sebagai kota lintas yang akan atau sesudah dari kota
Semarang. Jangan salah, Kota Ungaran memiliki banyak destinasi wisata yang tak
kalah indah dari kota-kota lain disekitarnya. Karena terdapat banyak perbukitan
dan gunung disana, destinasi pegunungan merupakan salah satu destinasi yang
ditonjolkan. Selain candi Gedong songo dan Umbul Sidomukti, Ungaran mempunyai
destinasi wisata yang terpendam dan keindahanya sayang kalau dilewatkan. Curug
Lawe dan Curug Benowo menjadi pelengkap keindahan destinasi wisata Kota Ungaran
saat ini.
Curug Lawe
dan Curug Benowo yang masih satu kawasan Gunung Ungaran Kabupaten Semarang.
Curug ini berada di tengah-tengah curug lawe ungaran jawa tengahperkebunan
cengkeh, dilereng pegunungan dan di dalam hutan yang masih terjaga keasliannya.
Kedua curug ini merupakan hulu dari kali banjir kanal timur atau Kali Garang Di
Semarang. Nama Curug Lawe diambil karena konon jumlah air terjun yang ada baik
dari yang besar hingga yang terkecil berjumlah 25 buah, dalam bahasa jawa
“selawe”.
Perlu sedikit
perjuangan untuk sampai ke tempat ini. Dari pos pintu masuk, penjungung akan
diajak untuk berjalan melewati trek-trek pegunungan yang naik turun. Tetapi
dalam perjalanan yang sebagian orang menganggap cukup melelahkan, disepanjang
perjalanan pengunjung akan disuguhkan pemandangan perpaduan warna hijau daun
dan coklat kayu yang basah.
Perpaduan
tersebut membuat suasana menjadi segar walau kadang terik matahari menyengat
menembus diantara dedaunan. Sebagai rute awal, pengunjung akan menyusuri sungai
irigasi buatan dan berbatasan dengan jurang yang menjadi jalur air bersih
mengaliri sawah-sawah diarea tersebut. Setelah menyusuri sungai irigasi,
pengunjung akan curug benowo ungaran jawa tengahmelewati sebuah jembatan besi
yang juga berfungsi sebagai jembatan air irigasi yang berada dibawahnya. Jangan
lupa untuk berfoto di jembatan ini, karena pemandangan jembatan ini sangat
mengagumkan. Setelah dari jembatan, pengunjung akan menemukan percabangan jalan
yang menunjuk ke arah Curug Benowo dan Curug Lawe.
Biasanya
pengunjung lebih dahulu memilih untuk ke Curug Benowo, tidak tahu alasanya kenapa.
Dari percabangan akan menembuh perjalanan sekitar 1 jam dengan melewati
beberapa tanjakan, jembatan kayu dan sungai yang airnya begitu menggoda untuk
kita segera menceburkan diri. Dari kejauhan searah dengan sungai, Curug Benowo
akan nampak indahnya dengan derasnya air yang jatuh dari atas.
Setelah puas
menikmati keindahan dan berbasah-basahan di Curug Benowo. Perjalanan berlanjut
ke Curug Lawe. Dengan menempuh sekitar 30 menit atau sekitar 1 km melewati rute
tanpa harus kembali ke percabangan jalan tadi. Rute yang dilewati berupa jalan
setapak berpasir yang basah dan menyusuri sungai yang dangkal. Sepanjang sungai
yang dipenuhi dengan batang kayu yang hanyut menambah kesan kealamian. Setelah
melewati sungai, suara gemericik Air Terjun Curug Lawe terdengar pertanda tidak
jauh lagi sampai dengan Curug Lawe.jalan cabang curug lawe ungaran jawa tengah
Keindahan
Curug Lawe sangatlah mempesona. Air Terjun utama yang cukup tinggi dan
sekitarnya terdapat air terjun yang berukuran lebih kecil nampak segar dimata.
Curug Lawe berada di tebing bebatuan yang melingkar dan semua dinding batu
dilintasi oleh air terjun nampak seperti dekorasi alam yang eksotik. Disekitar
sunagi dibawahnya berserakan kayu dari pepohonan yang mati terbawa oleh air
terjun. Jadi walaupun baru bersenang-senang dibawah air terjun, harus tetap
waspada.
Curug Benowo
dan Curug Lawe berlokasi di kawasan Gunung Ungaran yang secara administratif
terletak di Gunung Pati, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Propinsi
Jawa Tengah
Berjarak 12
km dari kota Semarang atau 7 km dari kota Ungaran. Dari Ungaran (alun-alun)
mengambil arah ke Mapagan melalui jalan tembus arah ke Boja. Sesampainya di
Boja ambil belokan ke kiri di desa Sumur Gunung. Selanjutnya dari pertigaan
Sumur Gunung tersebut diteruskan ke arah selatan hingga perkebunan cengkeh
zanzibar sekitar 3 kilometeran dengan kondisi jalan menanjak. Sesampai di
perkebunan ini bagi yang membawa kendaraan dapat memarkirkan kendaraannya di
dekat geust house.
Fasilitas di
area curug masih terbilang minim, hanya ada satu toilet. Disarankan
mempersiapkan bekal dan keperluan pribadi selama berkunjung ke area curug,
karena tidak terdapat warung makanan. Untuk masalah penginapan bisa mencari di
Kota Ungaran.
11.
Goa Kreo, Waduk Jatibarang
Gua Kreo
adalah obyek wisata yang terdapat di Kota Semarang. Gua Kreo merupakan Gua yang
terbentuk oleh alam[1], bukan hasil buatan oleh manusia. Kini, 2014, Goa Kreo
berada di tengah tengah waduk Jatibarang, sebuah bendungan yang membendung
sungai kreo, yang selain untuk mengatasi masalah banjir juga menjadi destinasi
wisata baru di Kota Semarang.
Sejarahnya
Gua ini pernah digunakan Sunan Kalijaga untuk bertapa. Disini terdapat banyak
Monyet ekor panjang juga terdapat tiga monyet gaib anak buah dari Sunan
Kalijaga untuk menjaga hutan tersebut. Gua Kreo terdapat di Kelurahan Kandri,
Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Goa Kreo
Semarang merupakan sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga
saat mencari kayu jati untuk membangun Mesjid Agung Demak . Ketika itu menurut
legenda Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh
menjaga kayu jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yang berarti
peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut
Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai
penunggu.
Fasilitas
wisatanya Antara lain :
•
Goa
•
Air
Terjun
•
Gazebo
•
Monyet
Ekor Panjang
•
Panggung
Hiburan
•
Rumah
Makan Khas Semarang
12.
Kelenteng Gedung Batu Sam Po Kong Semarang
Kelenteng Sam
Po Kong merupakan bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang
Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Tempat ini
biasa disebut Gedung Batu, karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar
yang terletak pada sebuah bukit batu. Terletak di daerah Simongan, sebelah
barat daya Kota Semarang.
Hampir di
keseluruhan bangunan bernuansa merah khas bangunan China. Sekarang tempat tersebut
dijadikan tempat peringatan dan tempat pemujaan atau bersembahyang serta tempat
untuk berziarah. Untuk keperluan tersebut, di dalam gua batu itu diletakan
sebuah altar, serta patung-patung Sam Po Tay Djien. Padahal laksamana Cheng Ho
adalah seorang muslim, tetapi oleh mereka di anggap dewa. Hal ini dapat
dimaklumi mengingat agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap orang yang sudah
meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.
Sam Poo Kong
atau dikenal juga sebagai Kelenteng Gedung Batu Seperti umumnya bangunan
kelenteng, Kuil Sam Poo Kong yang terletak di Simongan, Semarang, ini juga
didominasi warna merah. Sejumlah lampion merah tidak saja menghiasi
kelentengnya, tetapi juga pohon pohon menuju pintu masuk.
Bangunan inti
dari kelenteng adalah sebuah Goa Batu yang dipercaya sebagai tempat awal
mendarat dan markas Laksamana Cheng Ho beserta anak buahnya ketika mengunjungi
Pulau Jawa di tahun 1400-an. Goa Aslinya tertutup longsor pada tahun 1700-an,
kemudian dibangun kembali oleh penduduk setempat sebagai penghormatan kepada
Cheng Ho.
Kini di dalam
goa tersebut terdapat Patung Cheng Ho yang dilapisi emas dan digunakan untuk
ruang sembahyang dalam memohon doa restu keselamatan, kesehatan dan rejeki.
Selain bangunan inti goa batu tersebut, yang dindingnya dihiasi relief tentang
perjalanan Cheng Ho dari daratan China sampa ke Jawa, di area ini juga terdapat
satu kelenteng besar dan dua tempat sembahyang yang lebih kecil.
Tempat tempat
sembahyang tersebut dinamai sesuai dengan peruntukannya, yaitu kelenteng Thao
Tee Kong yang merupakan tempat pemujaan Dewa Bumi untuk memohon berkah dan
keselamatan hidup. Sedangkan tempat pemujaan Kyai Juru Mudi berupa makam juru
mudi kapal yang ditumpangi Laksamana Cheng Ho.
Tempat
pemujaan lainnya dinamai kyai Jangkar, karena di sini tersimpan jangkar asli
kapal Cheng Ho yang dihias dengan kain warna merah pula. Di sini digunakan
untuk sembahyang arwah Ho Ping, yaitu mendoakan arwah yang tidak bersanak
keluarga yang mungkin belum mendapat tempat di alam baka.
Lalu ada
tempat pemujaan Kyai Cundrik Bumi, yang dulunya merupakan tempat penyimpanan
segala jenis persenjataan yang digunakan awak kapal Cheng Ho, serta Kyai dan
Nyai Tumpeng yang mewakili temapt penyimpanan bahan makanan pada jaman Cheng
Ho.
Karena
seluruh area lebih dimaksudkan untuk sembahyang, tidak semua orang boleh
memasukinya. Bangunan kuil, baik yang besar maupun yang kecil dipagari dan
pintu masuknya dijaga oleh petugas keamanan. Hanya yang bermaksud sembahyang
saja yang diijinkan masuk sedangkan wisatawan yang ingin melihat lihat bisa
melakukan dari balik pagar.
Sejak
Renovasi besar besaran tahun 2002 dan selesai 2005, yang menelah biaya 20
miliar, Sam Poo Kong menarik perhatian lebih banyak orang untuk berkunjung. Di
halaman yang cukup luas di depan kelenteng, terdapat sejumlah patung, termasuk
patung Laksamana Cheng Ho, yang cukup menarik untuk dinikmati. Di sinilah
atraksi atraksi kesenian berupa tari tarian, barongsai atau bentuk kesenian
lain digelar untuk memperngati hari hari bersejarah yang berhubungan dengan
Cheng Ho atau budaya China.
Di bulan
Agustus misalnya, selalu diadakan festival mengenang datangnya Cheng Ho ke
Semarang. Untuk bulan Agustus 2009, festival diadakan tanggal 18 memperingati
HUT ke604 kedatangan Cheng Ho.
Perayaan
disertai dengan arak-arakan, bazaar, dan festival Barongsai. Hari hari besar
lainnya yang dirayakan di sini termasuk di antaranya Hari Raya Imlek dan hari
kelahiran Cheng Ho. Kedatangan turis asing, terutama dari China, menunjukkan
bahwa Sam Poo Kong dikenal luas di dunia. Berdasarkan uang sedekah yang
ditinggalkan pengunjung, Kuil Gedung Batu ini juga sering dikunjungi turis
turis asing dari Amerika, Rusia, Brazil dan negara negara lain.
Laksamana
Cheng Ho yang keturunan Persia dan beragama Islam, membuat tempat ini juga
banyak dikunjungi oleh mereka yang beragama Islam, termasuk para turis yang
datang dari China.
13.
Museum Ranggawarsita
Museum yang
terletak di jalan Abdurrahman Saleh ini merupakan museum terlengkap di Semarang
yang memiliki koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan dan
wawasan nusantara. Dengan nama yang diambil dari nama salah satu pujangga
Indonesia, Ranggawarsita, yang terkenal dengan hasil karyanya dalam bidang
filsafat dan kebudayaan, museum ini menempati luas tanah 1,8 hektare, museum
ini dibuka setiap hari pukul 08.00 sampai 16.00 wib. Berjarak kurang lebih 3 Km
dari tugumuda. Dan dapat dijangkau dengan transportasi umum maupun pribadi.
Museum
Ranggawarsita mempunyai koleksi yang berjumlah 59.802 buah yang terbagi dalam
10 jenis, yaitu geologi, biologi, arkeologi, historika, filologi, numismatic,
heraldika, kramologika, teknologika, ethnografika dan seni rupa. Museum Jawa
Tengah Ranggawarsita merupakan sebuah aset pelayanan publik di bidang
pelestarian budaya, wahana pendidikan dan rekreasi. Pendirian museum pertama
kali dirintis oleh proyek rehabilitasi dan permuseuman Jawa Tengah pada tahun
1975 dan secara resmi dibuka oleh Prof Dr Fuad Hasan pada tanggal Juli 1989.
Bangunan
musium terdiri dari 4 gedung yang masing masing menceritakan sejarah yang
berbeda.
•
Gedung
A
Lantai satu
gedung A menyimpan wahana Geologi dan Geografi. Diwahana ini menampilkan
beberapa jenis bebatuan yang terdapat dibumi, juga batu meteorit yang ditemukan
di daerah Mojogedang, Karangayar pada tahun 1984. Zaman dulu, meteorit dipakai
untuk campuran pamor keris. Selain bebatuan, juga menulis tentang pembagian
zaman yang pernah ada dibumi, beberapa koleksi mineral dan batu alam yang
menarik, berbagai batu mulia hingga stalagtit dan stalagmit.
Lantai dua
gedung A, menyajikan wahana tentang Paleontologi (tentang zaman purba),
beberapa koleksi yang ada seperti fosil kayu kuno, bebatuan dan masyarakat kuno
juga tulang dan bagian-bagian hewan masa silam. Ada juga binatang langka yang
diawetkan seperti bajing peluncur, babi hutan, kancil dan burung rajawali.
•
Gedung
B
Lantai satu
berisikan peninggalan budaya dan kerajinan dari peradaban Hindu Budha, beberapa
yang dipamerkan seperti Lingga dan Yoni, arca-arca, Ketongan, kendhi, cermin
perunggu, patung dewa, candi-candi yang ada di Jawa Tengah. Juga menampilkan
kebudayaan yang bercorak islam dari miniatur masjid Agung Demak dan Menara
Masjid Kudus, fragmen seni hias, bahan terakota, replika kaligrafi, ornamen
masjid Mantingan Jepara, Mustaka masjid Mayong Jepara, salinan Alquran yang
ditulis dengan tangan serta cerobong sumur dari Caruban Lasem yang sangat
menarik.
Lantai dua
menyajikan wahana keramik dan batik. Dipamerkan berbagai jenis dan model
keramik baik lokal maupun yang berasal dari cina dan Eropa. Tak lupa,
macam-macam kerajinan gerabah dan cara pembuatannya diperlihatkan dengan model
diorama atau patung. Dibagian batik, dipajang berbagai motif batik yang ada di
Jawa Tengah seperti Surakarta, Pekalongan, Lasem dan Banyumasan.
•
Gedung
C
Lantai satu
terbagi atas ruang bersejarah perjuangan bersenjata yang terbagi lagi atas
koleksi benda-benda yang dipakai ketika zaman pertempuran dan Diorama
pernjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Selain itu, ditampilkan pula
diorama pertempuran-pertempuran yang pernah terjadi di Jawa Tengah dan
Jogjakarta seperti Pertempuran Lima Hari Semarang, Peristiwa Palagan Ambarawa,
Pemberontakan PKI di Cepu, Serangan Umum 1 maret dan Gerakan Tritura.
Lantai dua
terdapat ruang koleksi teknologi dan kerajinan tradisional, teknologi industri
dan transportasi, dan beragam model kerajian rumahan.
•
Gedung
D
Lantai satu
memamerkan tentang pembangunan, numismatik, heraldik, tradisi nusantara, ruang
intisari dan hibah.
Lantai dua
terbagi atas ruang kesenian yang menampilkan koleksi benda dan peralatan
kesenian yang dipisahkan menjadi seni pergelaran (berbagai pengetahuan yang
menarik tentang wayang), seni pertunjukan (berbagai kesenian khas Jawa kuda
lumping, barongan), dan seni musik .
14. Kota
Lama Semarang
Kota Lama
Semarang adalah suatu kawasan di Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada
abad 19-20 . Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka
kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek. Untuk mempercepat
jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat
jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai : Heeren Straat. Saat
ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu benteng yang ada
sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut De Zuider Por.
Kawasan Kota
Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31 hektare.
Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah
sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan
"Little Netherland". Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi
bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya
berdampingan dengan kawasan ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno
yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang
Secara umum
karakter bangunan di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa
sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat dari detail bangunan yang khas dan
ornamen-ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Seperti ukuran pintu dan
jendela yang luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yang
unik, sampai adanya ruang bawah tanah
Seperti
kota-kota lainnya yang berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda, dibangun
pula benteng sebagai pusat militer. Benteng ini berbentuk segi lima dan pertama
kali dibangun di sisi barat kota lama Semarang saat ini. Benteng ini hanya
memiliki satu gerbang di sisi selatannya dan lima menara pengawas. Masing-masing
menara diberinama: Zeeland, Amsterdam, Utrecht, Raamsdonk dan Bunschoten.
Pemerintah Belanda memindahkan pemukiman Cina pada tahun 1731 di dekat
pemukiman Belanda, untuk memudahkan penga- wasan terhadap segala aktifitas
orang Cina. Oleh sebab itu, Benteng tidak hanya sebagai pusat militer, namun
juga sebagai menara pengawas bagi segala aktifitas kegiatan orang Cina.
15.
Komplek Pecinan Semarang
Kawasan
Pecinan Semarang memiliki sejarah yang tidak kalah panjang dengan Kawasan Kota
Lama Semarang, kawasan ini menjadi salah satu pemegang pengaruh besar terhadap
pembentukan Kota Semarang dan memiliki nilai historis yang tidak lekang dimakan
waktu serta berpontensi sebagai salah satu kawasan wisata budaya. Awal
terbentuknya kawasan Pecinan ini dikarenakan pemberontakan orang Tionghoa di
daerah batavia pada tahun 1740 kepada kompeni Belanda, namun berhasil
digagalkan di tahun 1743.
Ketakutan
Belanda terhadap kaum Tionghoa inilah yang kemudian membuat Belanda memindahkan
orang Tionghoa di Semarang yang dulunya tinggal di daerah Gedong Batu ke
kawasan sekarang ini. Tujuannya agar Belanda mudah mengawasi pergerakan dari
orang – orang Tionghoa karena berdekatan dengan Tangsi Militer milik Belanda
yang terletak di Jl. KH.Agus Salim atau Jurnatan (sekarang menjadi Miramar
Restaurant).
Sebagai
sebuah kawasan yang pernah menjadi pusat perdagangan dan jasa kaum Tionghoa
pada jaman dahulu, Pecinan Semarang memiliki potensi ekonomi, sosial, dan
budaya yang sangat kuat. Kawasan ini sudah dipertegas oleh Pemerintah kota
Semarang masuk dalam daftar kawasan revitalisasi melalui Surat Keputusan (SK)
Wali Kota No 650/157 tanggal 28 Juni 2005 mengatur tentang Revitalisasi Kawasan
Pecinan, dan sekaligus sebagai pusat wisata budaya Tionghoa di kota Semarang.
Kawasan
Pecinan Semarang memiliki beberapa aktifitas masyarakat yang dapat dikatakan
semua masyarakat kota Semarang mengetahuinya, seperti :
• Pasar
tradisional Gang Baru, dinamakan sesuai nama jalan itu sendiri dan terletak
diantara jalan Wotgandul dan jalan Gang Warung, pasar Gang Baru dapat
dikunjungi setiap hari di pagi hari mulai pukul 05.00 sampai selesai.
•
Waroeng
Semawis, aktifitas wisata kuliner di semarang, dimana aneka jajanan makanan dan
minuman dijajakan sepanjang jalan Gang Warung yang berlangsung setiap hari
jumat, sabtu dan minggu mulai sore hari sekitar jam 18.00 sampai selesai.
•
Pasar
Imlek Semawis, kegiatan event ini masuk dalam agenda tahunan wisata kota
Semarang dan diadakan selama 3 hari dalam rangka menyambut tahun baru Imlek.
16.
Jalan Pahlawan Semarang
Jadi ada apa
saja di jalan Pahlawan? Pusat pemerintahan di Jawa Tengah, lebih tepatnya
Kantor Gubernur di Gedung Berlian terletak di Jalan Pahlawan. Ada juga Polda
Jawa Tengah yang berada tepat disudut jalan Pahlawan, berhadapan dengan Taman
Makan Pahlawan. Dirunut dari atas, anda akan menemui Kantor Besar Dinas
Kehutanan Jawa Tengah yang terkenal dengan Gedung Rimba Graha yang prestisius
itu.
Kemudian ada
gedung Dekranasda yang sudah disulap menjadi sebuah bangunan atraktif yang
memajang produk produk unggulan dari seluruh pelosok jawa tengah. Jangan
lupakan pula sebuah pusat Telekomunikasi di Jawa Tengah, alias gedung telkom
juga berada di Jalan Pahlawan, membelakangi Gedung Bank Indonesia yang berdiri
megah di jalan Imam Bardjo.
Yup, Jalan
Pahlawan memang salah satu jalan protokol terbesar di Semarang dimana pusat
pemerintahan, pusat perbelanjaan dan juga aktivitas bisnis serta Perbankan
banyak mengambil spot disini. Apa yang menarik dari Jalan Pahlawan? Adalah
aktivitasnya yang diluar kewajaran jalan protokol pada umumnya.
Jalan
Pahlawan Semarang dilengkapi dengan trotoar yang luas dan tertata dengan rapi.
Selain lebar jalannya yang diatas rata2, tentu saja letaknya yang strategis membuat
jalan pahlawan adalah area berkumpul paling mudah sebagai check point dari mana
saja. Karena kelebihan itulah jalan Pahlawan menjadi public space yang paling
populer di Semarang.
Cobalah
mengunjungi Jalan Pahlawan ketika sore hari, maka anda akan menemukan banyak
sekali aktivitas warga disana. Mulai dari anak anak bermain in line skate
ataupun remaja yang bersepeda menghiasi setiap sudut jalan. Puncaknya adalah
ketika jumat malam sampai dengan malam minggu. Banyak komunitas yang menyesaki
jalan ini. Sekedar hang out bertukar ide dengan sesama anggota komunitas.
Njagong ramah sambil membentangkan spanduk identitas komunitas masing masing.
17.
Pasar Rakyat Simpang Lima
Salah satu
land mark kota Semarang adalah kawasan Simpang Lima. Lapangan ini memang terletak di jantung kota.
Disebut Simpang Lima karena berada di tengah-tengah persimpangan Jl Pandanaran,
Jl Gajah Mada, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ahmad Dahlan, dan Jalan Pahlawan.
Berkembangnya
fungsi Simpang Lima menjadi alun-alun merupakan saran Presiden pertama Republik
Indonesia yang menyarankan pengadaan alun-alun di Semarang sebagai ganti dari
Kanjengan. Alun-alun yang dimiliki Semarang sejak masa pemerintahan Adipati
Semarang yang pertama itu telah berubah fungsi menjadi pusat perbelanjaan.
Berfungsi
sebagai tempat upacara, Simpang Lima juga menjadi tempat berlangsungnya
pertunjukan, tempat rekreasi, bahkan sebagai pasar tiban pada waktu-waktu
tertentu.
Berbagai
jenis makanan baik makanan berat maupun makanan ringan dijual dengan gaya
lesehan mengambil tempat sekitar trotoar dan sekeliling alun-alun.
Sementara
itu, souvenir, alat sekolah sampai alat rumah tangga, sandal sampai hiasan rambut,
juga dijual di sini. Sebagai pusat Kota Semarang Simpang Lima dapat dikatakan
sebagai pusat keramaian. Ini terlihat karena seputar Simpang Lima terdapat
pusat perbelanjaan seperti Citraland, Simpang Lima Plaza, Gajahmada Plaza,
Pusat pertokoan Simpang Lima dan Hotel Berbintang, yaitu Hotel Ciputra dan
Hotel Horison.