Senin, 16 Mei 2016

Itban bin Malik RA

Itban bin Malik RA adalah salah seorang sahabat Ahlul Badar, dan ia ditugaskan Nabi SAW untuk menjadi imam dalam shalat jamaah di masjid kaumnya, Bani Salim. Untuk sampai ke masjid/mushalla kaumnya itu, Itban harus melaluisuatu lembah. Jika turun hujan, ia mengalami kesulitan untuk melewati lembah tersebut, tetapi tetap saja ia melakukannya untuk sampai ke masjid dan melaksanakan tugas yang diberikan Rasulullah SAW kepadanya.

Ketika usianya makin tua dan penglihatannya mulai berkurang, ia benar-benar merasa kesulitan untuk mendatangi masjid Bani Salim, terutama kalau sedang hujan, karena biasanya terjadi banjir atau banyaknya genangan air pada lembah yang harus dilaluinya. Karena itu ia bermaksud meminta keringanan kepada Nabi SAW atas tugas yang beliau berikan kepadanya. Apalagi di masjid Bani Salim tersebut telah ada beberapa orang lainnya yang bisa menggantikan tugasnya mengimami shalat jamaah.

Itban bin Malik datang ke Madinah untuk menemui Rasulullah SAW, dan menyampaikan maksudnya tersebut. Rasulullah SAW memahami kesulitan Itban dan memenuhi permintaannya. Kemudian Itban berkata lagi, "Wahai Rasulullah, saya mohon tuan datang ke rumah saya, saya ingin menjadikan sebagian rumah saya untuk mushalla…"

Sekali lagi Nabi SAW memenuhi permintaan Itban, dan berjanji untuk mendatangi rumahnya esok harinya. Keesokan harinya, ketika hari tidak begitu panas lagi, Nabi SAW bersama Abu Bakar datang ke rumah Itban. Setelah dipersilahkan masuk, beliau tidak langsung duduk tetapi justru bersabda, "Dimana tempat yang engkau harapkan aku akan shalat?"

Itban mengantar Nabi SAW pada tempat disiapkan untuk mushalla, beliau berdiri dan bertakbir, ia dan Abu Bakar berdiri di belakang beliau ikut shalat juga. Beliau shalat sunnah dua rakaat, usai shalat, Itban mempersilahkan dua tamunya yang mulia ini makan bubur gandum yang telah disiapkannya.

Penduduk kampung Itban yang mendengar kabar kehadiran Nabi SAW dan Abu Bakar, berbondong-bondong datang ke rumah Itban menemui beliau. Tetapi ada salah seorang warga yang berkata, "Apa gerangan yang sedang dilakukan Ibnu Malik..??"

Seorang warga lainnya menyahuti, "Dia sih orang munafik, yang tidak cinta kepada Allah dan RasulNya…!!"

Rasulullah SAW yang mendengar pembicaraan tersebut bersabda, "Janganlah kalian berkata seperti itu, apakah kalian tahu, dia (Itban) mengucapkan Laa ilaaha illallaah itu dengan tujuan mengharapkan keridhaan Allah?"

"Allah dan RasulNya lebih mengetahui…" Kata salah seorang dari mereka, tetapi kemudian ia berkata lagi, "Adapun kami, demi Allah, tidaklah kami mengetahui pembicaraan dan kecintaannya melainkan condong kepada orang-orang munafik..!!"

Melihat prasangka-prasangka yang berkembang seperti itu, beliau bersabda menegaskan, "Sesungguhnya Allah mengharamkan api neraka kepada orang-orang yang mengatakan : Laa ilaaha illallaah Muhammadur rasulullah, dengan tujuan untuk memperoleh keridhaan Allah…!!"

Sawad bin Ghaziyyah RA

Sawad bin Ghaziyyah RA adalah salah seorang Ahlul Badar, dan termasuk dari sedikit sahabat yang menemui syahidnya di medan Perang Badar itu. Pada hari berlangsungnya pertempuran ketika sedang persiapan pasukan, Nabi SAW mengatur barisan dan meluruskannya, seperti ketika meluruskan shaf-shaf shalat. Saat tiba di tempat Sawad, beliau melihat kalau posisinya agar bergeser, tidak lurus dengan anggota pasukan lainnya. Beliau memukul perut Sawad dengan anak panah sambil bersabda, "Luruskan barisanmu, wahai Sawad…!!"

Tetapi tanpa diduga oleh siapapun, tiba-tiba Sawad berkata, "Wahai Rasulullah, engkau telah menyakitiku, maka berilah kesempatan kepadaku untuk membalasmu (meng-qishash-mu)..!!"

Para sahabat terkejut, dan sebagian besar marah dengan ucapan Sawad ini, apalagi Umar bin Khaththab. Nabi SAW sendiri sebenarnya terkejut dengan sikapnya itu, tetapi beliau menenangkan mereka. Sambil menyerahkan anak panah yang dipakai memukul, beliau bersabda, "Kalau begitu, balaslah wahai Sawad…!!"

Sambil menerima anak panah dari tangan Nabi SAW, Sawad berkata, "Wahai Rasulullah, engkau memukulku di perut yang tidak tertutup kain, karena itu hendaklah engkau singkapkan baju engkau..!!"

Para sahabat makin marah dengan sikap dan kemauan Sawad yang tidak sepatutnya ini. Tetapi Nabi SAW tetap menenangkan mereka dan memenuhi permintaan Sawad. Setelah beliau menyingkapkan baju beliau, Sawad segera melemparkan anak panah tersebut dan memeluk perut Nabi SAW dengan erat sambil menangis bahagia,sekaligus meminta maaf kepada beliau. Sekali lagi Nabi SAW dibuat terkejut dengan tindakan Sawad yang tidak tersangka-sangka ini. Beliau berkata, "Apa-apaan engkau ini, Sawad….??"

Sawad berkata, "Inilah yang aku inginkan, ya Rasulullah, telah lama aku berharap kulitku yang hina ini bisa bersentuhan dengan kulit engkau yang mulia, dan aku bersyukur bisa melakukannya, semoga ini menjadi saat-saat terakhir dalam hidupku bersama engkau….!!"

Nabi SAW tersenyum mendengar jawaban Sawad ini, karena apa yang dilakukannya adalah ekspresi kecintaannya kepada Nabi SAW. Segera saja beliau mendoakan kebaikan dan ampunan bagi Sawad.

  Ketika pertempuran mulai berkobar, Sawad segera menghambur ke barisan kaum musyrikin yang jumlahnya jauh lebih besar, yakni lebih dari tiga kali lipat banyaknya. Dengan semangat jihad yang begitu menggelora dan keinginan untuk mencapai syahid di jalan Allah, ia menyerang musuh tanpa sedikitpun rasa takut. Luka tikaman dan sayatan senjata tidak langsung menghentikan langkahnya untuk menghadang serangan kaum musyrikin. Sawad baru berhenti berjuang ketika kakinya tidak lagi mampu menyangga tubuhnya, tangannya tak lagi mampu menggerakkan pedang akibat terlalu banyaknya luka-luka dan darah yang mengucur dari tubuhnya. Namun demikian mulutnya tampak tersenyum ketika tubuhnya roboh ke tanah, karena ruhnya langsung disambut para malaikat yang langsung mengantarnya ke hadirat Allah.

Sa'id bin Zais al Adawy RA

Sa'id bin Zaid al Adawy RA merupakan kelompok sahabat yang memeluk Islam pada masa-masa awal, sehingga ia termasuk dalam kelompok as Sabiqunal Awwalun. Ia memeluk Islam bersama istrinya, Fathimah binti Khaththab, adik dari Umar bin Khaththab. Sejak masa remajanya di masa jahiliah, ia tidak pernah mengikuti perbuatan-perbuatan yang umumnya dilakukan oleh kaum Quraisy, seperti menyembah berhala, bermain judi, minum minuman keras, main wanita dan perbuatan nista lainnya.Sikap dan pandangan hidupnya ini ternyata diwarisi dari ayahnya, Zaid bin Amru bin Naufal.

Sejak lama Zaid bin Amru telah meyakini kebenaran agama Ibrahim, tetapi tidak mengikuti Agama Yahudi dan Nashrani yang menurutnya telah jauh menympang dari agama Ibrahim. Ia tidak segan mencela cara-cara peribadatan dan perbuatan jahiliah dari kaum Quraisy tanpa rasa takut sedikitpun. Ia pernah bersandar di dinding Ka'bah ketika kaum Quraisy sedang melakukan ritual-ritual penyembahannya, dan ia berkata, "Wahai kaum Quraisy, apakah tidak ada di antara kalian yang menganut agama Ibrahim selain aku??"

Zaid bin Amru juga sangat aktif menentang kebiasaan kaum Quraisy mengubur hidup-hidup anak perempuannya, karena dianggap sebagai aib, seperti yang pernah dilakukan Umar bin Khaththab di masa jahiliahnya. Ia selalu menawarkan diri untuk mengasuh anak perempuan tersebut. Ia juga selalu menolak memakan daging sembelihan yang tidak disebutkan nama Allah saat penyembelihannya, dan juga penyembelihan untuk berhala-berhala.

Seakan-akan ia memperoleh ilham, ia pernah berkata kepada sahabat dan kerabatnya, "Aku sedang menunggu seorang Nabi dari keturunan Ismail, hanya saja, rasanya aku tidak akan sempat melihatnya, tetapi saya beriman kepadanya dan meyakini kebenarannya…..!!"

Zaid bin Amru sempat bertemu dan bergaul dengan Nabi Muhammad SAW sebelum beliau dikukuhkan sebagai Nabi dan Rasul, sosok pemuda ini (yakni, Nabi Muhammad SAW) sangat mengagumkan bagi dirinya, di samping akhlaknya yang mulia, pemuda ini juga mempunyai pandangan yang sama dengan dirinya tentang kebiasaan dan ritual jahiliah kaum Quraisy. Tetapi Zaidmeninggal ketika Kaum Quraisy sedang memperbaiki Ka'bah, yakni, ketika Nabi SAW berusia 35 tahun.

Dengan didikan seperti itulah Sa'id bin Zaid tumbuh dewasa, maka tak heran ketika Nabi SAW menyampaikan risalahnya, ia dan istrinya langsung menyambut seruan beliau. Tak ada ketakutan dan kekhawatiran walau saat itu kaum Quraisy melancarkan siksaan yang tak terperikan kepada para pemeluk Islam, termasuk Umar bin Khaththab, kakak iparnya sendiri yang merupakan jagoan duel di pasar Ukadz. Hanya saja ia masih menyembunyikan keislamannya dan istrinya. Sampai suatu ketika Umar yang bertemperamen keras itu mengetahuinya juga.

Ketika itu Sa'id dan istrinya sedang mendapatkan pengajaran al Qur'an dari sahabat Khabbab bin Arats,tiba-tiba terdengar ketukan, atau mungkin lebih tepat gedoran di pintu rumahnya. Ketika ditanyakan siapa yang mengetuk tersebut, terdengar jawaban yang garang, "Umar..!!"

Suasana khusyu' dalam pengajaran al Qur'an tersebut menjadi kacau, Khabbab segera bersembunyi sambilterus berdoa memohon pertolongan Allah untuk mereka. Sa'id dan istrinya menuju pintu sambil menyembunyikan lembaran-lembaran mushaf di balik bajunya. Begitu pintu dibuka oleh Sa'id, Umar melontarkan pernyataan keras dengan sorot mata menakutkan, "Benarkan desas-desus yang kudengar, bahwa kalian telah murtad?"

Sebelum kejadian itu, sebenarnya Umar telah membulatkan tekad untuk membunuh Nabi SAW. Kemarahannya telah memuncak karena kaum Quraisy jadi terpecah belah, mengalami kekacauan dan kegelisahan, penyebab kesemuanya itu adalah dakwah Islamiah yang disampaikan Nabi SAW. Dalam pemikiran Umar, jika ia menyingkirkan/membunuh beliau, tentulah kaum Quraisy kembali tenang seperti semula. Tetapi di tengah perjalanan, ia bertemu dengan Nu'aim bin Abdulah yang memberitahukan kalau adiknya, Fathimah dan suaminya telah memeluk Islam. Nu'aim menyarankan agar ia mengurus kerabatnya sendiri saja, sebelum mencampuri urusan orang lain. Karena itu, tak heran jika kemarahan Umar itu tertumpah kepada keluarga adiknya ini.

Sebenarnya Sa'id melihat bahaya yang tampak dari sorot mata Umar. Tetapi keimanan yang telah merasuk seolah memberikan tambahan kekuatan yang terkira. Bukannya menolak tuduhan, ia justru berkata, "Wahai Umar, bagaimana pendapat anda jika kebenaran itu ternyata berada di pihak mereka ??"

Mendengar jawaban itu, Umar langsung menerkam Sa'id, memutar kepalanya kemudian membantingnya ke tanah, setelah itu Umar menduduki dada Sa'id. Sepertinya Umar ingin memberikan pukulan pamungkas untuk Sa'id, seperti kalau ia mengakhiri perlawanan musuhnya ketika sedang berduel di pasar Ukadz. Fathimah mendekat untuk membela suaminya, tetapi ia mendapat tinju keras Umar di wajahnya sehingga terjatuh dan darah mengalir dari bibirnya. Keadaan Sa'id sangat kritis, ia bukan lawan duel sebanding dengan Umar, dan ia hanya bisa pasrah jika Umar akan menghabisinya.

Tetapi tiba-tiba terdengar pekikan keras istrinya, Fathimah. Bukan ketakutan, tetapi pekikan perlawanan dan permusuhan dengan penuh keberanian, "Hai musuh Allah, kamu berani memukul saya karena saya beriman kepada Allah…! Hai Umar, perbuatlah yangkamu suka, karena saya akan tetap bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalahRasullullah…!"

Umar tersentak bagai disengat listrik, pekikan itu seakan menembus ulu hatinya … terkejut dan heran. Umar bin Khaththab seakan tak percaya, wanita lemah ini, yang tidak lain adiknya sendiri berani menentangnya. Tetapi justru dari keheranan dan ketidak-percayaannya ini, amarahnya menjadi reda, dan kemudian menjadi titik balik ia memperoleh hidayah dan akhirnya memeluk Islam.

Sebagaimana sahabat-sahabat yang memeluk Islam pada masa awal, Sa’id bin Zaid merupakan sosok yang banyak menghabiskan waktunya untuk beribadah, seorang alim yang sangat zuhud. Hampir tidak pernah tertinggal dalam berbagai pertempuran dalam menegakkan panji-panji keimanan. Ia tidak mengikuti perang Badar, karena saat itu ia ditugaskan Nabi SAW untuk tugas mata-mata ke Syam bersama Thalhah bin Ubaidillah. Tetapi beliau menetapkannya sebagai Ahlul Badr dan memberikan bagian ghanimah dari perang Badar, walau secara fisik tidak terjun dalam pertempuran tersebut. Ada tujuh sahabat lainnya seperti Sa'id, tidak mengikuti perang Badar, tetapi Nabi SAW menetapkannya sebagai Ahlul Badr.

Sa'id juga termasuk dalam kelompok sepuluh sahabat yang dijamin oleh Nabi SAW akan masuk surga dalam masa hidupnya. Sembilan sahabat lainnya adalah, empat sahabat Khulafaur Rasyidin, Abdurrahman bin Auf, Sa'd bin Abi Waqqash, Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubaidillah dan Abu Ubaidah bi Jarrah R.Hum.

Sa'id sempat mengalami masa kejayaan Islam, di mana wilayah makin meluas dan makin banyak lowongan jabatan. Sesungguhnyalah ia pantas memangku salah satu dari jabatan-jabatan tersebut, tetapi ia memilih untuk menghindarinya. Bahkan dalam banyak pertempuran yang diterjuninya, ia lebih memilih menjadi prajurit biasa. Dalam suatu pasukan besar yang dipimpin oleh Sa'd bin Abi Waqqash, setelah menaklukan Damaskus,Sa'd menetapkan dirinya sebagai wali negeri/gubernur di sana. Tetapi Sa'id bin Zaid meminta dengan sangat kepada komandannya itu untuk memilih orang lain memegang jabatan tersebut, dan mengijinkannya untuk menjadi prajurit biasa di bawah kepemimpinannya. Ia ingin terus berjuang menegakkan kalimat Allah dan panji-panji kebenaran, suatu keadaan yang tidak bisa dilakukannyan jika ia memegang jabatan wali negeri.

Seperti halnya jabatan yang dihindarinya, begitu juga dengan harta dan kemewahan dunia. Tetapi sejak masa khalifah Umar, harta kekayaan datang melimpah-ruah memenuhi Baitul Mal (Perbendaharaan Islam), sehingga mau tidak mau, sahabat-sahabat masa awal seperti Sa’id bin Zaid akan memperoleh bagian juga. Bahkan khalifah Umar memberikan jatah (bagian) lebih banyak daripada bagian sahabat yang memeluk Islam belakangan, yaitu setelah terjadinya Fathul Makkah. Namun, setiap kali ia memperoleh pembagian harta atau uang, segera saja ia menyedekahkannya lagi, kecuali sekedarnya saja.

Namun dengan cara hidupnya yang zuhud itu, masih juga ada orang yang memfitnah dirinya bersikap duniawiah. Peristiwa itu terjadi pada masa pemerintahan Muawiyah, ketika ia telah menghabiskan sisa hidupnya hanya untuk beribadah di Madinah. Seorang wanita bernama Arwa binti Aus menuduh Sa’id telah merampas tanah miliknya. Pada mulanya Sa’id tidak mau terlalu perduli atau melayani tuduhan tersebut, ia hanya membantah sekedarnya dan menasehati wanita itu untuk tidak membuat kedustaan. Tetapi wanita itu tetap saja dengan tuduhannya, bahkan ia melaporkan kepada gubernur Madinah.

Marwan bin Hakam, gubernur Madinah yang masih paman dari Muawiyah, atas laporan Arwa bin Aus itu memanggil Sa’id untuk mempertanggung-jawabkan tindakannya. Setelah menghadap, Sa’id membantah tuduhan itu, ia berkata, “Apakah mungkin aku mendzalimi wanita ini (yakni merampas tanahnya), sedangkan aku mendengar sendiri Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa yang mendzalimi seseorang dengan sejengkal tanah, maka Allah akan melilitnya dengan tujuh lingkaran bumi pada hari kiamat kelak!!”

Sa’id memang meriwayatkan beberapa hadits Nabi SAW, termasuk hadits yang dijadikan hujjahnya itu. Ada hadits senada lainnya yang juga diriwayatkannya, yakni : Barang siapa yang berbuat dzalim terhadap sejengkal tanah, maka akan dikalungkan kepadanya tujuh lapis bumi, dan barang siapa yang terbunuh karena membela hartanya, maka ia mati syahid.

Kemudian Sa’id berbalik menghadap kiblat dan berdoa, “Ya Allah, apabila dia (wanita itu) sengaja membuat-buat kebohongan ini, janganlah engkau mematikan dirinya kecuali setelah ia menjadi buta, dan hendaklah Engkau jadikan sumurnya sebagai kuburannya…!!”

Beberapa waktu kemudian Arwa binti Aus menjadi buta, dan dalam keadaan seperti itu ia terjatuh ke dalam sumur miliknya sendiri dan mati di dalamnya. Sebenarnya saat itu Sa’id berdoa tidak terlalu keras, tetapi beberapa orang sempat mendengarnya. Mereka segera saja mengetahui kalau Sa’id bin Zaid dalam kebenaran, dan doanya makbul. Namanya dan kebaikannya jadi semakin dikenal, dan ia banyak didatangi orang untuk minta didoakan.

Seperti halnya jabatan dan harta kekayaan, ke-terkenal-an (popularitas) juga tidak disukai oleh Sa’id bin Zaid ini. Walaupun ia sebagai sahabat as sabiqunal awwalin, selalu berjuang dan berjihad di jalan Allah setiap kali ada kesempatan, dan menghabiskan waktu dengan ibadah ketika sedang ‘menggantungkan pedang’, bahkan telah dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW ketika masih hidup bersama (hanya) sembilan sahabat lainnya, tetapi ia tidak terlalu menonjol dan terkenal dibanding sahabat-sahabat lainnya yang memeluk Islam belakangan, seperti misalnya Khalid bin Walid, Amr bin Ash, Salman al Farisi dan lain-lainnya. Hal ini terjadi karena ia memang lebih suka ‘menyembunyikan diri’, lebih asyik menyendiri dalam ibadah bersama Allah, walau secara lahiriah ia berada di antara banyak sahabat lainnya. Setelah peristiwa dengan Arwa bin Aus dan banyak orang yang mendatangi dirinya, Sa’id merasa tidak nyaman. Apalagi kehidupan kaum muslimin saat itu, walau tinggal di Madinah, tetapi makin banyak saja yang ‘mengagung-agungkan’ kemewahan dunia. Jejak kehidupan Nabi SAW dan para sahabat masa awal, baik dari kalangan Muhajirin ataupun Anshar, yang selalu sederhana dan zuhud terhadap dunia sedikit demi sedikit mulai memudar. Karena itu Sa’id pindah ke daerah pedalaman, yakni di Aqiq, dan ia wafat di sana pada tahun 50 atau 51 hijriah. Tetapi jenazahnya dibawa pulang ke Madinah oleh Sa'd bin Abi Waqqash dan Abdullah bin Umar, keponakannya sendiri, kemudian dimakamkan di Baqi, di antara beberapa sahabat Rasulullah SAW lainnya.

Sabtu, 14 Mei 2016

Muhasabah

Apakah seseorang tidak malu kepada Tuhannya, ia minta ampun dari dosa-dosanya kemudian mengulanginya, minta ampun kembali, kemudian mengulangi kembali.

Al-hasan berkata: syaithan senang apabila ia mampu mengalahkan dirimu dengan malu untuk kembali kepada Tuhan, maka janganlah engkau bosan-bosan beristighfar.

Orang yang bertaubat dari suatu dosa seperti orang yang tidak mempunyai dosa.

Jika kita perhatikan, Pada jari-jari tangan manusia, kanan maupun kiri, kita akan menemukan tanda kebesaranNya yaitu kalimat  "ALLOH".

Jari kelingking merupakan huruf Alif.
Jari manis berbentuk lam pertama.
Jari tengah membentuk lam kedua dan yang dibaca panjang karena jari tengah merupakan jari yang paling panjang.
Sedangkan ujung jari telunjuk dan ujung jempol yang disatukan jadi satu, membentuk huruf ha’.

sehingga .... Dari jari kelingking bisa dibaca ALLOH.

Saat kita melihat suatu nikmat dan tangan kanan, kita ingat ALLOH, Serta membaca AL-HAMDU LILLAH.

Dan saat tertimpa suatu cobaan atau melihat tangan kiri, kita ingat ALLOH, Kemudian membaca INNAA LILLAH.

Subhanaka laa ilma lanaa illaa maa 'allamtana...
Afala tatabaddaruun???
 قد يعطيك الله ما تريد فتتمنى لو لم تعطه، لتعلم أن الخير اختياره. وقد يمنعك ما تريد ليعلمك أن القرار قراره.

Terkadang ALLOH Memberikan Apa Yang Engkau Inginkan, Kemudian Engkau Berharap Andaikan Apa Yang Engkau Inginkan Tidak Diberikan Kepadamu, Agar Engkau Tahu Bahwa Kebaikan Sesungguhnya Adalah Pilihan-NYA.

Terkadang ALLOH Tidak Memberikan Apa Yang Engkau Inginkan, Agar Engkau Tahu Bahwa Ketetapan Yang Cocok Bagimu Adalah Ketetapan-NYA.
( Al Hikam ibn Atho'illah as Sakandary )

Tips mandi yg sehat menyehatkan 🚿🚿🚿

Jika Sering Migrain Atau Masuk Angin, Ternyata Cara Mandi Kita mungkin ktn selama Ini Salah dan Berbahaya.
Bagaimana mandi yang benar?  
               
Mandi yg benar adalah:
🚿Bermula dari menyiramkan telapak kaki.
🚿 siram betis.
🚿siram paha.
🚿siram perut.
🚿siram pundak.

BERHENTILAH sejenak 5-10 detik.
Kita akan merasakan seperti uap/angin yg keluar dari ubun2.. Bahkan merinding.

🚿🚿Setelah itu lanjutkan dengan mandi seperti biasa.
Hikmahnya adalah.. Seperti pada gelas yang telah diisi air panas kemudian kita isi dg air dingin. Suhu tubuh kita cenderung panas, dan air itu dingin maka yang terjadi jika kita mandi langsung menyiram pada badan atau bahkan kepala, angin yang harusnya keluar jadi terperangkap. Atau yang paling fatal adalah pecahnya pembuluh darah.

�� Bila kita sering menjumpai orang jatuh di kamar mandi atau tau stroke.
�� Bisa jadi kita sering masuk angin krn pola mandi kita yg keliru.
�� Bisa jadi kita sering migrain krn pola mandi yg salah.
�� Pola mandi ini baik bagi semua umur terutama yg punya penyakit diabetes, hypertensi, kolestrol dan migrain.  
Cara mandi ini adlh Mandi Cara Sunnah Nabi SAW. Dan ini blm bnyk yg tahu.
Dan yang terpenting lagi sebagai adab² masuk dan keluar kamar mandi selalu bsrdoa, masuk dahulukan kaki kiri, dan keluar dahulukan kaki kanan, dahulukan membasuh anggota badan bagian kanan bawah baru bagian kiri bawah, lemudian keatas, keatas sedikit demi sedikit.(sesuai aturan diatas)
?????????????????????????
Testimoni dr sahabat kami kh mursidi :
Alhamdulillah setelah melakukan cara spt ini, belum pernah merasakan lg yang namanya masuk angin itu. Dan ketika ia sampaikan didepan dewan guru tingkat kecamatan mlonggo, banyak yang berterima kasih atas kebugaran badannya setelah sepekan mempraktekkan mandi sunnah tersebut...
Wallohu 'alam.

InsyaAllah PPTsH sll Bermanfaat 😊🙏

Keangkuhan Terhadap Anak

14 Hal dibawah ini adalah bukti nyata keangkuhan dan kesemena-menaan kita terhadap anak.

Ingat...... apa yang kita lakukan ( walaupun tanpa kita sadari ) pasti akan kembali pada kita sendiri... Istilah jowo mengatakan " kacang ora ninggal lanjaran", berikut paparannya :

1. JIKA anakmu BERBOHONG, itu karena engkau MENGHUKUMNYA terlalu BERAT.

2. Jika anakmu TIDAK PERCAYA DIRI, itu karena engkau TIDAK MEMBERI dia SEMANGAT

3. Jika anakmu KURANG BERBICARA, itu karena engkau TIDAK MENGAJAKNYA BERBICARA

4. Jika anakmu MENCURI, itu karena engkau TIDAK MENGAJARINYA MEMBERI.

5. Jika anakmu PENGECUT, itu karena engkau selalu MEMBELANYA.

6. Jika anakmu TIDAK MENGHARGAI ORANG LAIN, itu karena engkau BERBICARA TERLALU KERAS KEPADANYA.

7. Jika anakmu MARAH, itu karena engkau KURANG MEMUJINYA.

8. Jika anakmu SUKA BERBICARA PEDAS, itu karena engkau TIDAK BERBAGI DENGANNYA.

9. Jika anakmu MENGKASARI ORANG LAIN, itu karena engkau SUKA MELAKUKAN KEKERASAN TERHADAPNYA.

10. Jika anakmu LEMAH, itu karena engkau SUKA MENGANCAMNYA.

11. Jika anakmu CEMBURU, itu karena engkau MENELANTARKANNYA.

12. Jika anakmu MENGANGGUMU, itu karena engkau KURANG MENCIUM dan MEMELUKNYA

13. Jika anakmu TIDAK MEMATUHIMU, itu karena engkau MENUNTUT TERLALU BANYAK padanya.

14. Jika anakmu TERTUTUP, itu karena engkau TERLALU SIBUK.

Sahabat.. Jika engkau ingin anakmu menjadi anak baik, kau harus menjadi Ayah yang baik terlebih dahulu dan mampu mengendalikan emosi-emosi negatif dalam diri (mudah marah, sakit hati, dendam, dll).

Pengendalian emosi sangatlah penting, emosi yang tak terkendali akan merugikan diri sendiri bahkan dapat berefek merugikan orang lain khususnya dalam keluarga. Harapan saya, menjadi contoh/teladan yang baik bagi anak-anak.

Mengurus/mendidik anak bukan hanya tugas wanita/ibu tapi seorang ayah juga. Sehingga bersama-sama untuk kebaikan bersama untuk masa depan anak-anak karena kesuksesan seorang anak juga merupakan kesuksedan dan kebanggaan orangtua.

Tentu porsi waktu dan pembagian tugasnya berbeda atau dapat disepakati sehingga masing-masing nyaman dalam melaksanakan tugasnya. Karena anak-anak, bukan hanya apa yang dikatakan orang tua tapi sikap serta perilaku orang tua akan mereka serap juga.

Pepatah bijak mengatakan “Jangan mengkhawatirkan bahwa anak-anak tidak mendengarkan nasehat Anda, khawatirlah bahwa mereka selalu mengamati dan mencontoh Anda. ”

Silahkan share artikel ini pada yang lain, Agar anak-anak kita semuanya menjadi anak shalih shalihah yang bermanfaat untuk agama, bangsa dan masyarakatnya.. Amiin

Senin, 09 Mei 2016

Gaya Hidup Fatimah Az Zahra Putri Rasulullah

Gaya Hidup Fatimah Az Zahra Putri Rasulullah, Menjadi anak raja hampir selalu membawa takdir keberuntungan. Kekuasaan puncak sang ayah tak hanya memungkinkan dia hidup serba kecukupan tapi juga berlumuran kemewahan. Lantas, bagaimana dengan putri Nabi Muhammad SAW Fatimah Az Zahra, pemimpin tertinggi dan pelaksana risalah ilahi?

Suatu hari Fatimah Az Zahra, dihampiri Abdurrahman bin ‘Auf. Dia mengabarkan bahwa Rasulullah tengah menangis sedih selepas menerima wahyu dari Jibril. Abdurrahman datang dalam rangka mencari obat bagi susana hati Nabi yang kalut itu. Satu hal yang selalu membuat bahagia Rasulullah adalah melihat putrinya.

“Baik. Tolong menyingkirlah sejenak hingga aku selesai ganti pakaian.” Demikian diceritakan dalam kitab al-Aqthaf ad-Daniyyah melalui riwayat Umar bin Khattab.

Keduanya lalu berangkat ke tempat Rasulullah. Saat itu Fathimah menyelimuti tubuhnya dengan pakaian yang usang. Ada 12 jahitan dalam lembar kain tersebut. Serpihan dedaunan kurma juga tampak menempel di sela-selanya.

Sayidina Umar bin Khattab menepuk kepala ketika menyaksikan penampilan Fathimah. “Betapa nelangsa putri Muhammad SAW. Para putri kaisar dan raja mengenakan sutra-sutra halus sementara Fathimah anak perempuan utusan Allah puas dengan selimut bulu dengan 12 jahitan dan dedaunan kurma.”

Sesampainya menghadap ayahandanya, Fathimah bertutur, “Ya Rasulullah, tahukah bahwa Umar terheran-heran dengan pakaianku? Demi Dzat yang mengutusmu dengan kemuliaan, aku dan Ali (Sayyidina Ali bin Abi Thalib, suaminya) selama lima tahun tak pernah menggunakan kasur kecuali kulit kambing.”

Fathimah menceritakan, keluarganya menggunakan kulit kambing tersebut hanya pada malam hari. Sementara siang kulit ini menjelma sebagai tempat makan untuk unta. Bantal mereka hanya terbuat dari kulit yang berisi serpihan dedaunan kurma.

“Wahai Umar, tinggalkan putriku. Mungkin Fathimah sedang menjadi kuda pacu yang unggul (al-khailus sabiq),” sabda Nabi kepada sahabatnya itu.

Analogi kuda pacu merujuk pada pengertian keutamaan sikap Fathimah yang mengungguli seluruh putri-putri raja lainnya. “Tebusanmu (wahai Ayah) adalah diriku,” sahut Fathimah.

Dengan kedudukan dan kharisma ayahandanya yang luar biasa, Fatimah Az Zahra sesungguhnya bisa memperoleh apa saja yang ia kehendaki, lebih dari sekadar pakaian dan kasur yang bagus. Namun, kepribadian Rasulullah yang bersahaja tampaknya memang mewaris ke dalam dirinya. Fathimah tetap tampil sederhana, dengan segenap kebesaran dan kemewahan jiwanya.

⌛1,5 JAM SAJA ⏳

Ternyata cuma sekitar 1,5 jam saja kita hidup di dunia ini

⏰⌚⏰⌚⏰⌚⏰

Mari kita lihat berdasarkan Al-Qur'an sebagai sumber kebenaran absolut.

1 hari akhirat = 1000 tahun dunia. (QS. Al-Hajj:47)
24 jam akhirat = 1000 tahun dunia..
3 jam akhirat = 125 tahun dunia.....
1,5 jam akhirat = 62,5 tahun dunia sekarang ini.

⏰⌚⏰⌚⏰⌚⏰

Apabila umur manusia itu rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1,5 jam saja. Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu.

Ternyata hanya satu setengah jam saja yang akan menentukan kehidupan abadi kita kelak, hendak di Surga atau Neraka.
(QS. Fathir:15, An-Nisa:170)

Cuma satu setengah jam saja cobaan hidup, maka bersabarlah. (QS. Al-Muddaththir:7, At-Thur:48, Az-Zumar:10)

Demikian juga hanya satu setengah jam saja kita harus menahan / mengendalikan nafsu dan mengganti dengan wajib beserta sunnah² -Nya. (QS. Yusuf:53, Al-Ahzab:38)

"Satu Setengah Jam" sebuah perjuangan yang teramat singkat dan Allah akan mengganti dengan surga Ridha Allah. (QS.At-Tawbah:72, Al-Bayyinah:8, An-Nisa:114)

Maka berjuanglah untuk mencari bekal perjalanan panjang nanti. (QS. Al-Hashr:18, Ash-Shura:20, Ali-Imron:148, Al-Qashas:77)

Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (dibumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui." (QS. Al-Mu'minuun:114).  
Pantas bila orang katakan, hanya sekedar mampir ngombe .....                

Semoga bermanfaat..

Kisah Raja Dan Pelayannya

Ada seorang Raja yang mempunyai seorang pelayan, yang dalam setiap kesempatan selalu berkata kepada sang Raja: "Yang Mulia, jangan khawatir, karena segala sesuatu yang dikerjakan Allah adalah sempurna, Ia tak pernah salah."

Suatu hari, mereka pergi berburu, pada saat mana seekor binatang buas menyerang sang Raja. Si pelayan berhasil membunuh binatang tersebut, namun tidak bisa mencegah Rajanya dari kehilangan sebuah jari tangan.
Geram dengan apa yang dialaminya, tanpa merasa berterima kasih, sang Raja berkata, "Kalau Allah itu baik, saya tidak akan diserang oleh binatang buas dan kehilangan satu jari saya..!"
Pelayan tersebut menjawab, "Apapun yang telah terjadi kepada Yang Mulia, percayalah bahwa Allah itu baik dan apapun yang dikerjakanNya adalah sempurna, Ia tak pernah salah."
Merasa sangat tersinggung oleh respon pelayannya, sekembalinya ke istana, sang Raja memerintahkan para pengawalnya untuk memenjarakan si pelayan. Sementara dibawa ke penjara, pelayan tersebut masih saja mengulangi perkataannya: "Allah adalah baik dan sempurna adanya."

Dalam suatu kesempatan lain, sang Raja pergi berburu sendirian, dan karena pergi terlalu jauh ia ditangkap oleh orang-orang primitif yang biasa menggunakan manusia sebagai korban.
Diatas altar persembahan, orang-orang primitif tersebut menemukan bahwa sang Raja tidak memiliki jari yang lengkap. Mereka kemudian melepaskan Raja tersebut karena dianggap tidak sempurna untuk dipersembahkan kepada dewa mereka.

Sekembalinya ke istana, sang Raja memerintahkan para pengawal untuk mengeluarkan si pelayan dari tahanan, dan Raja itu berkata: "Temanku.. Allah sungguh baik kepadaku. Aku hampir saja dibunuh oleh orang primitif, namun karena jariku tidak lengkap, mereka melepaskanku."
Tapi aku punya sebuah pertanyaan untukmu. "Kalau Allah itu baik, mengapa Ia membiarkan aku memenjarakanmu ?

Sang pelayan menjawab: "Yang Mulia, kalau saja baginda tidak memenjarakan saya, baginda pasti sudah mengajak saya pergi berburu, dan saya pasti sudah dijadikan korban oleh orang-orang primitif sebab semua anggota tubuh saya masih lengkap."
        
Semua yang dikerjakan Allah adalah sempurna, Ia tak pernah salah. Seringkali kita mengeluh mengenai hidup kita, dan pikiran negatif pun membunuh pikiran kita yang positif
Marilah berpikir positif dan percayalah akan kebaikan Allah setiap saat.

Semoga kita bisa selalu ikhlas dan ridlo dengan segala takdir Allah,,, karena rencana Allah adalah yang terbaik untuk kita,, tapi terkadang kita sendiri yang berontak/ susah menerima kenyataan. karena sudah terlanjur untuk terbiasa menuruti hawa nafsu yang mengajak enak-enakan.

Tak ubahnya orang tua yg tetap merebut pisau dari tangan anak kecilnya (walaupun menangis) karena kasih sayangnya kepada sang  buah hati.

Filosofi Matematika

Pernah tidak, hal ini terpikir dalam benak Anda?
1. Mengapa PLUS di kali PLUS hasilnya PLUS?
2. Mengapa MINUS di kali PLUS atau sebaliknya
PLUS di kali MINUS hasilnya MINUS?
3. Mengapa MINUS di kali MINUS hasilnya PLUS?

Hikmahnya adalah:
(+) PLUS = BENAR
(-) MINUS = SALAH

1. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
+ x + = +

2. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu yang SALAH, atau sebaliknya mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan yang SALAH.
Rumus matematikanya :
+ x – = –
– x + = –

3. Mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
– x – = +



Ya, pelajaran matematika ternyata sarat makna, yang bisa kita ambil sebagai pelajaran hidup.

Ingin Menuju Kemuliaan Hidup,,,?

Kunci kemuliaan hidup yang pernah diberikan Lukman Hakim kepada putranya adalah: “Lupakan selalu dua hal dan ingat selalu dua hal.
Dua hal yang harus engkau lupakan adalah di saat engkau berbuat baik kepada seseorang maka berusahalah untuk melupakannya dan disaat ada orang yang berbuat salah kepadamu maka berusahalah untuk melupakannya.”
Ini adalah kunci keindahan hidup dalam kebersamaan, baik disaat kita berbuat baik kepada orang lain atau diperlakukan baik oleh orang lain. Baik disaat kita berbuat salah kepada orang lain atau disaat ada orang lain berbuat salah kepada kita. Agar kita bisa menuai keikhlasan dalam beramal, tabah dan lapang dada dalam berinteraksi dengan sesama hamba Allah.

“Melupakan dua hal” adalah kalimat yg sangat sederhana, akan tetapi merupakan kalimat hikmah yang penuh makna. Sungguh siapapun yang selalu mengingat apa yang pernah ia berikan, maka susah baginya untuk berbuat kebaikan lagi. Akan tetapi disaat ia mudah untuk melupakan apa yang pernah ia berikan kepada orang lain atau kebaikan yang pernah ia lakukan untuk orang lain akan terbuka pintu kebaikan sehingga mudah baginya untuk berbuat kebaikan yang lainnya.

Kemudian disaat ada orang yang berbuat salah kepada kita, alangkah mulianya jika kita mudah untuk melupakan kesalahan orang tersebut, dengan ketulusan dan kebersihan hati, di dalam hati tidak ada dendam kesumat, tidak tertanam kedengkian. Dan itulah kebersihan hati yang mengantarkan kemuliaan seseorang dihadapan Allah SWT, karena hati yang bersih dari dengki, bersih dari dendam akan mudah untuk menjadi ladang tumbuh suburnya ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT.

Mengingat dua hal, yang harus diingat terus adalah “jika kita mempunyai kesalahan kepada seseorang maka semestinyalah kita mengingat kesalahan tersebut dan begitu juga jika ada orang yang berbuat baik kepada kita jangan pernah kita melupakannya, akan tetapi ingat dan ingat terus!”

Maknanya adalah jika kita berbuat salah kepada seseorang maka berusahalah kita untuk  selalu ingat agar kita tidak mudah untuk mengulangi kesalahan tersebut, baik itu kesalahan kepada istri, suami, anak, orang tua ataupun tetangga. Karena jika kita senantiasa mengingat kesalahan tersebut dan dibarengi dengan penyesalan kita akan terjaga untuk terjatuh lagi pada kesalahan yang sama. Lebih dari itu kita akan lebih mudah untuk memohon ma’af kepada orang yang kita pernah berbuat salah kepadanya. Itulah hakekat kemulyaan dan kebesaran jiwa. Sungguh jika kesalahan kita kepada orang lain tidak dimaafkan oleh orang tersebut maka Allah pun tidak akan mengampuni dosa kita. Alangkah mengerikanya hal itu. Lalu, apakah kita juga rela jika ada orang disiksa dan dimurkai oleh Allah karena berbuat salah kepada kita?
Wallahu a’lam bishshowab.
Ta ammal wa tadabbar bima fi iihi"...

Sebuah Perjalanan

Kemudian Rafraf tersebut melesat dengan sangat cepat membawaku hingga sampai ke dalam Arasy yang sangat agung. Dari keagungan Arasy yang luar biasa, maka segala yang aku lihat menjadi semakin mengecil hingga lenyap tak terlihat. Dan di situ aku melihat sesuatu yang sangat agung luar biasa yang tak mampu diungkapkan dengan kata-kata. Seketika itu juga aku memohon kepada Allah SWT agar memberikan kepadaku kekuatan dan ketegaran. Seketika Allah SWT menganugerahkan kekuatan dan ketegaran kepadaku, dan memberikan minuman dari Arasy yang sangat sejuk melebihi salju dan sangat manis melebihi madu yang tak ada satu makhlukpun pernah mencicipinya.
Kemudian akupun melihat keajaiban-keajaiban ciptaan Allah SWT yang sangat dahsyat dan agung luar biasa. Seketika aku merasakan keheningan, suatu kesunyian, seakan-akan semua makhluk telah sirna, tidak lagi aku mendengar suara dzikir dan tasbih malaikat, terputus dariku semua rasa, sehingga aku merasa gelisah, merasa asing, merasa hanya seorang diri. Tiba-tiba terdengar seruan dari Malaikat Jibril AS menembus ke tempatku :



يا محمد إن الله تعالى يثني عليك فاسمع وأطع ولا يهولنك كلامه سبحانه وتعالى
"Wahai Muhammad Kekasih Allah, sesungguhnya Allah SWT sangatlah mencintaimu, perhatikan dan taatilah segala perintah-Nya janganlah Engkau gentar ataupun takut akan firman-firman-Nya".
Seketika aku ucapkan pujian kepada Allah SWT dengan berkata :
التحيات لله والصلوات والطيبات
"Sesungguhnya segala penghormatan, keagungan dan kekuasaan hanyalah milik Allah SWT. Dan sesungguhnya segala pengabdian dan kebajikan hanyalah untuk Allah SWT".

Kemudian Allah SWT Berfirman :
السلام عليك أيها النبي
"Salam sejahtera senantiasa melimpah kepadamu wahai Nabi kekasih-Ku".
Akupun berkata:
السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين
"Salam sejahtera semoga melimpah kepadaku dan kepada hamba-hamba Allah yang sholeh".
Kemudian terdengar seruan Malaikat Jibril AS menembus ke tempatku :
أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله
"Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali hanya Allah SWT dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah Rasul (Utusan) Allah SWT".
Kemudian Rafraf tersebut melesat dengan sangat cepat membawaku menembus tujuh puluh ribu hijab yang sangat luar biasa. Hingga pada suatu tempat, tiba-tiba terdengar seruan dari Allah SWT Dzat Yang Maha Tinggi Dzat Yang Maha Mulia:
أدن يا خير البرية أدن يا محمد أدن يا أحمد
"Mendekatlah wahai Kekasih-Ku makhluk yang paling mulia dan agung di Sisi-Ku, mendekatlah wahai Kekasih-Ku Muhammad, mendekatlah wahai Kekasih-Ku Ahmad".
Kemudian akupun semakin mendekat dan mendekat.
Allah SWT Berfirman:

لا إله إلا أنا جبار الجبابرة ومالك الدنيا والأخرة
"Sesungguhnya tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali hanya Aku Dzat Yang Maha Perkasa Dzat yang menguasai dunia dan akhirat".

يا محمد ما أعظم شأني وأعز سلطاني
"Wahai Kekasih-Ku Muhammad, saksikanlah betapa agungnya Dzat-Ku dan betapa tingginya kekuasaan-Ku".


يا محمد انظر في أي موضع رفعتك وفي أي مكان كلمتك
"Wahai Kekasih-Ku Muhammad, lihatlah, betapa tingginya kedudukan (tempat yang aku khususkan untukmu) dan betapa istimewanya tempat engkau mendengar Firman-Ku".

يا عروس المملكة يا تاج منصبة الوجود يا شمس الهداية والسعود أنت أكرم الناس علينا
"Wahai Kekasih-Ku Muhammad, sesungguhnya Engkau adalah pujaan seluruh alam semesta, Engkau adalah junjungan segenap makhluk-Ku, Engkaulah penerang bagi yang mau menuju derajat tinggi dan kesejahteraan di Sisi-Ku, Engkaulah manusia yang paling mulia dan agung di Sisi-Ku".

يا محمد لولا أنه أشرق عليه أي آدم نور سرك الذي تقادم ما قلنا للملائكة اسجدوا لآدم
"Wahai Kekasih-ku Muhammad, demi agungnya cahayamu yang nampak bersinar pada diri  Nabi Adam, Aku perintahkan para malaikat untuk sujud kepadanya".

يا محمد إنما رفع إدريس إلى السماء لينظر إليك
"Wahai Kekasih-Ku Muhammad, sesungguhnya Aku angkat Nabi Idris ke langit hanya untuk  menyambutmu ".

يا محمد لولا أنه أي نوحا أقسم بجمالك ما نجا هو ومن معه من المهالك
"Wahai Kekasih-ku Muhammad, sesungguhnya Nabi Nuh telah berwasilah dengan kemuliaanmu di Sisiku, maka demi kemuliaan dan keagunganmu di Sisiku Aku selamatkan dia dan pengikutnya dari petaka banjir yang dahsyat luar biasa".

يا أعز المخلوقات يا أشرف الموجودات لولا أنه أشرق عليه أي إبراهيم نور وجهك الكريم ما نجا من نار نمرود ولا فدى إبنه بذبح عظيم أدع تجب
"Wahai Kekasih-Ku Muhammad, sesungguhnya engkau adalah mahluk yang paling agung di Sisi-Ku wahai junjungan alam semesta sesungguhnya Aku menyelamatkan Nabi Ibrohim dari keganasan Raja Namrud demi keagungan cahayamu yang memancar pada dirinya. Dan demi keagungan cahayamu yang memancar pada diri Nabi Ismail Aku menyelamatkannya dari ketajaman mata pedang dan menjadikan kambing sebagai tebusannya (untuk disembelih), mintalah kepada-Ku apa yang Engkau inginkan, niscaya Aku kabulkan segala permohonanmu".

يا أكرم من تمنى يا صاحب قاب قوسين أو أدنى موسى سائل الرؤيا فقيل لن تر وأنت خوطبت بالمشاهدة دون الورى قل تسمع
"Wahai Kekasih-ku Muhammad, makhluk yang paling mulia dan paling dekat di Sisi-Ku. Sesungguhnya Nabi Musa meminta agar bisa melihat-Ku, namun tidak Aku kabulkan, tetapi Aku panggil Engkau untuk menghadap kepada-Ku dengan tanpa hijab, mintalah kepada-Ku apa yang Engkau inginkan, niscaya Aku kabulkan segala permohonanmu".

أنت أكرم الناس علينا سل ما تريد فمنك السؤال ومنا العطاء وما على عطائنا من مزيد
"Wahai Kekasih-ku Muhammad. Sesungguhnya Engkau adalah manusia yang paling mulia di Sisi-Ku. Mintalah kepada-Ku apa yang Engkau inginkan, niscaya Aku kabulkan segala permohonanmu dan akan Aku sempurnakan segala pemberian-Ku kepadamu".
Akupun (Baginda Nabi Muhammad SAW) berkata:
يا رب فاقبل شفاعتي في عصاة أمتي
"Ya Allah, ijinkanlah aku untuk memberikan syafaat kepada ummatku yang berlumuran dosa (agar selamat dari dahsyatnya Kemurkaan-Mu)".
Allah SWT Berfirman :
يا أعز الأحباب وعزتي وجلالي إن عصوني سترتهم
"Wahai Kekasih-Ku Muhammad. Demi Kemuliaan dan Keagungan-Ku. Jikalau umatmu melakukan dosa, maka tidak Aku hukum seketika, namun Aku beri kesempatan untuk bertaubat dan kembali kepada-Ku".

وإن استغفروني غفرت لهم
"Jika mereka benar-benar datang dan bertaubat minta ampun kepada-Ku dengan sesungguh-sungguhnya pasti Aku akan mengampuni dan menghapus seluruh dosa-dosanya".

وإن استنصروني نصرت لهم
"Dan apabila mereka meminta pertolongan kepada-Ku (di dalam menghadapi musuh-musuhnya), niscaya Aku limpahkan pertolongan-Ku kepada mereka (sehingga mendapati kemenangan)".

وإن دعوني أجبتهم
"Dan jika mereka memohon apa saja kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan permohonannya".

ولأسامحنهم فيما مضى
"Dan Aku sirnakan segala tanda dosa yang telah mereka lakukan".

ولأجودن عليهم بالرضا
"Dan Aku curahkan segenap keridloan-Ku kepada mereka".

وأنجي أمتك من ظلمة القبر وظلمة القيامة وظلمة الصراط
"Dan Aku akan menyelamatkan dan menerangi ummatmu dari kedahsyatan dan kegelapan alam Barzakh (alam kubur), begitu pula Aku akan menyelamatkan dan menerangi ummatmu di alam makhsyar dan di shirath”.

يا حبيـبي أنت الطبيب تداوي من أمراض الذنوب وتحيا بك أموات القلوب
"Wahai Kekasih-Ku Muhammad, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baiknya penyembuh hati dari segala penyakit dosa dan menghidupkan hati yang mati".

وألين لك القلوب كالجلمود وأخصك يوم القيامة بمقام محمود تدلل ولا تذلل
"Wahai Kekasih-Ku Muhammad, akan Aku jadikan lentur (lunak) bagimu hati yang keras dan pada hari kiamat nanti Aku khususkan untukmu Maqom Mahmud (kedudukan yang paling terpuji). Mohonlah apa saja yang Engkau inginkan kepadaKu dengan secara terhormat dan janganlah berkecil hati".

Doa Didalam Alqur'an

أدعيه حلـوِْوه مـَُِنٍّ القرآن الكريم
..  Doa2 indah yang terdapat di dalam Al Quran
تريد ذرية صالحة:

 Doa agar mendapatkan keturunan yang sholih
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
[QS. Ali Imran : 38]
رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
[QS. Al Anbiyaa : 89]
خائف يزوغ قلبك:

 Doa agar hati tidak dicondongkan kpd Kesesatan
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّاب
[QS. Ali Imraan : 8]
تريد الشهادة:

 Doa agar mendapatkan Syahid
رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
[QS. Ali Imran : 53]
 شايل هم كبير:

Doa menghilangkan kegundahan yang besar
حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
[QS. At Taubah : 129]
تريد تحافظ على الصلاة أنت وذريتك:

 Doa agar bisa menjaga sholat
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
[QS. Ibrahim : 40]
تريد زوجتك وعيالك مسخرين لك:

 Doa agar istri & anak menjadi penyejuk mata
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
[QS. Al Furqon : 74]
بيت مبارك لك فيه:

 Doa agar rumah kita diberkahi
رَبِّ أَنْزِلْنِي مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِين
[QS. Al Mu'minuun : 29]
تبعد الشياطين عنك:

 Doa agar kita dijauhkan dari tipu daya setan
رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ
[QS. Al Mu'minuun : 97]
خائف من عذاب جهنم:

 Doa ketika takut siksaan Jahannam
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا
[QS. Al Furqon : 65]
خائف من الله لا يقبل عملك

 Doa ketika takut amal kita tidak diterima
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّك أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
[QS. Al Baqarah : 127]
حزين بحياتك:

 Doa ketika bersedih dalam hidup
إنما أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّه
[QS. Yusuf : 86]

لا تحرم غيرك من احلى الأدعيهالقرآنيه
Jangan menghalangi saudaramu dari manisnya doa2 di dalam Al Quran ini
نصيحة : استمر في ارسالھا لعلها تكون لك صدقة جارية


Nasihat : teruskanlah pesanan ini kpd saudara2 kita, semoga kelak akan menjadi sedekah jariah bagi kita semua

Doa Nabi Dalam Alqur'an

Kumpulan do'a-do'a nabi kita di dalam al-qur'an.
* آدم
Doa Nabi Adam
"ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين"
[QS. Al A'raf : 23]

* نوح
Doa Nabi Nuh
"رب اغفر لي ولوالدي ولمن دخل بيتي مؤمناً وللمؤمنين والمؤمنات ولاتزد الظالمين إلا تبارا"
[QS. Nuuh : 28]

* هود
Doa Nabi Hud
"إني توكلت على الله ربي وربكم ما من دآبة إلا هو آخذ بناصيتها إن ربي على صراط مستقيم"
[QS. Hud : 56]

* أبراهيم
Doa Nabi Ibrahim
"رب اجعلني مقيم الصلاة ومن ذريتي ربنا وتقبل دعاء ".
[QS. Ibrahim : 40]
"ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم"
[QS. Al Baqarah : 127-128]

* يوسف
Doa Nabi Yusuf
"فاطر السموات والأرض أنت وليي في الدنيا والآخرة توفني مسلما وألحقني بالصالحين"
[QS. Yusuf : 101]

* شعيب
Doa Nabi Syu'aib
"وسع ربنا كل شيء علما على الله توكلنا ربنا أفتح بيننا وبين قومنا بالحق وأنت خير الفاتحين"
[QS. Al A'raf : 89]

* موسى
Doa Nabi Musa
"رب بما أنعمت علي فلن أكون ظهيرا للمجرمين
[QS. Al Qashash : 18]
رب اشرح لي صدري ويسر لي أمري واحلل عقدة من لساني يفقهوا قولي"
[QS. Thahaa : 25-28]

* سليمان
Doa Nabi Sulaiman
"رب أوزعني أن أشكر نعمتك التي أنعمت علي وعلى والدي وأن أعمل صالحا ترضاه وأدخلني برحمتك في عبادك الصالحين"
[QS. Al Ahqaf : 15]

* أيـــوب
Doa Nabi Ayyub
"رب أنى مسني الضر وأنت أرحم الراحمين"
[QS. Al Anbiyaa' : 83]

* يونـس
Doa Nabi Yunus
"لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين"
[QS. Al Anbiyaa' : 87]

* يعقوب
Doa Nabi Ya'qub
"انما أشكو بثي وحزني إلى الله"
[QS. Yusuf : 86]

* محمـد صلى الله عليه وسلم
Doa Nabi Muhammad
"ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنه وقنا عذاب النار"
[QS. Al Baqarah : 201]

Harapanku

يا ربي إن عظمت ذنوبي كثرة * فلقد علمت بأن عفوك أعظم
إن كان لا يرجوك إلا محسن * فمن الذي يدعو ويرجو الآثم
أدعوك ربي كما أمرت تضرعا * فلإن رددت يدي فمن ذا يرحم
ما لي إليك وسيلة إلا الرجاء * وجميل عفوك ثم إني مسلم

Wahai Tuhanku
Sebesar dan sebanyak apapun dosaku
Akan tetapi hamba tahu bahwa pengampunanMU lebih besar

Apabila tidak mengharap kepadaMU kecuali orang yang berbuat baik
Maka kepada siapa orang yang berdosa mengharap dan berdoa

Aku berdoa kepadaMU dengan merendahkan diri seperti ENGKAU perintahkan
Apabila ENGKAU menolak harapanku maka siapa yang akan mengasihi

Tidak ada bagiku perantara kepadaMU kecuali harapan
Dan indahnya ampunanMU kemudian Hamba menyerahkan diri kepadaMU...

Nafas Terakhir

Setelah nafas terakhir terputus,,,
mau dikemanakan jasad kita ini?
Mau diberikan kepada siapa?
Adakah yang mau terima,  beli atau memperebutkannya?

Padahal...

Semasa hidup,
Kitalah tuan dan orang yang paling berkuasa di rumah mewah kita.
Saat meninggal,
Tak ada yg setuju kita disimpan, walaupun hanya di garasi di belakang rumah kita.

Semasa hidup,
Tiap malam kita duduk bersantai di ruang tamu, sambil minum kopi, baca koran atau menyaksikan TV.
Saat meninggal,
Tak ada yang bisa terima, walaupun hanya ditaruh diam di pojok paling ujung, tanpa kopi, koran atau acara TV di ruang keluarga.

Semasa hidup,
Kita duduk gagah di kursi di kantor kita.
Saat meninggal,
Tak ada yang setuju kita didudukkan di kursi manapun di kantor kita.

Semasa hidup,
Kita bisa istirahat nyenyak sesuka kita di atas ranjang kamar pribadi bersama anak dan istri.
Saat meninggal,
Seisi rumah keberatan jika kita dibaringkan, walaupun hanya di atas lantai kamar ini, sekalipun semua yang ada di kamar kita semua yang membelinya.

Semasa hidup,
Setiap bepergian kita duduk dengan bangga di kursi belakang mobil mewah.
Saat meninggal,
Tak ada yang mengijinkan kita duduk, sekalipun hanya ditaruh di bagasi di belakang mobil.

Walaupun kita punya banyak rumah, villa, condominium, apartemen, namun kini tak ada satupun tempat yang dapat menerima kita.

Seminggu kemudian, badan ini akan membusuk
Satu - satunya tempat yang mau menerima kita adalah tanah di bumi ini.
Masih beranikah kita berkata dengan sombong, "ini milikku, ini wewenangku, ini kekuasaanku, ini punyaku" dll?..."

Renungkanlah...!!



    Orang kaya, orang miskin mengakhiri hidupnya sama...
    Tapi yang berbeda adalah, apakah mereka mendapatkan tempat di surga...?
    Jangan memuji diri, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari...
    Sangat baik untuk direnungkan, agar kita menghapuskan kesombongan diri..