Rabu, 18 Maret 2015

RS Unisma Malang




OBJEK KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) MIKRO
RUMAH SAKIT ISLAM MALANG “UNISMA”

A.           JATIDIRI, VISI, MISI, DAN SASARAN
*   Jatidiri
RSI Malang pada tanggal 13 Oktober 2008 telah mendapat ijin perpanjangan penyelengaraan II (operasional) Rumah Sakit melalui SK Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes RI Nomor : HK.07.06/ III/ 3668/ 2008 dan dalam rangka pelaksanaan Permenkes Nomor 159b/ Menkes/ Per/ II/ 1988 tentang Rumah Sakit maka RSI Malang harus melaksanakan akreditasi rumah sakit tingkat dasar (5 pelayanan) yang telah menjadi persyaratan dalam perpanjangan ijin operasional tersebut.
Dibawah periode kepemimpinan dr. V.H. Pratomo dalam masa jabatannya yang kedua, RSI Malang berhasil meraih status terakreditasi penuh tingkat dasar pada tanggal 29 Desember 2009 dan dari jumlah Tempat Tidur (TT) yang ada (77 + 4 Perinatal), RSI Malang terus berupaya mengembangkan sarana/prasarana pelayanan dengan merencanakan penambahan TT menjadi 100 Tempat Tidur ditahun 2010 ini sesuai dengan syarat kualifikasi Rumah Sakit Tipe C
*   Visi
1.        Menjadi Rumah Sakit Islami yang Terbaik
*   Misi
1.        Memberikan Pelayanan Prima Paripurna Berdasarkan Etika dan Disiplin Profesi yang Dijiwai Nilai Ke-Islaman;
2.        Mengembangkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia melalui Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian;
3.        Meningkatkan Pendapatan Rumah Sakit dan Karyawannya;
4.        Mengembangkan Jaringan Kerjasama dengan Rumah Sakit Pendidikan Regional dan Internasional

*   Sasaran
1.        Meningkatkan Mutu Pelayanan Yang Islami;
2.        Tersusunnya Standar Pelayanan Rumah Sakit;
3.        Meningkatkan Mutu dan Profesionalisme Sumber Daya Manusia;
4.        Meningkatkan Pendapatan Rumah Sakit dengan Pengelolaan yang Efisien dan Efektif;
5.        Terbentuknya Jaringan Kerjasama dengan Institusi Terkait;
6.        Terwujudnya Rumah Sakit Pendidikan pada Tahun 2025.

B.            SEJARAH BERDIRINYA RUMAH SAKIT ISLAM MALANG “UNISMA”
Landasan berdirinya Rumah Sakit Islam Malang berasal dari pemikiran Pengurus Yayasan Universitas Islam Malang antara lain Bapak K. H. Usman Mansyur, Bapak Prof. K. H. Tholchah Hasan dan segenap alim ulama di wilayah Malang Raya atas tuntutan akan kebutuhan jasa pelayanan kesehatan bagi warga Islam pada umumnya dan khususnya warga Nahdliyin.
Pada tanggal 28 Agustus 1994 Rumah Sakit Islam Malang telah dibuka secara resmi oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (saat itu) Bapak K. H. Abdurachman Wahid (Gus Dur), dengan lokasi yang berpindah ke sebelah timur Kantor Pusat Universitas Islam Malang yang lokasinya lebih luas dan representatif yaitu bekas sekolah PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri).
Beroperasinya rumah sakit telah mendapatkan izin dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 10 Juni 1998, dan saat ini memasuki perpanjangan ijin kedua nomor : HK.07.06/ III/ 3668/ 2008 tertanggal 13 Oktober 2008.
Dengan berkembangnya rumah sakit, maka perlu didukung dan dibukanya Fakultas Kedokteran yang erat hubungannya menjadikan status Rumah Sakit Islam Malang ditingkatkan fungsinya menjadi Rumah Sakit Type B Pendidikan.
Demi kelangsungan dan berkembangnya rumah sakit, pada tahun 2003 sampai tahun 2008, pihak manajemen rumah sakit sedang berbenah diri terus menerus, secara bertahap, efektif dan efisien dengan melakukan perbaikan-perbaikan administrasi, sistem, sumber daya manusia, sarana dan prasarana sesuai dengan standarisasi rumah sakit yang ditentukan oleh pemerintah. Dengan harapan di tahun 2009 kedepan menjadikan rumah sakit dapat terakreditasi dalam 5 (lima) pelayanan..

C.           STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ISLAM MALANG “UNISMA”
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT ISLAM MALANG “UNISMA”

Ketua Pengurus Harian                         : Drs. H. Chozin Ismail
Sekretaris                                               : H. A. Zawawi Mochtar, SH.
Direktur                                                 : dr. V. H. Pratomo
Wakil Direktur Umum                           : Drs. H. Suhadi
Wakil Direktur Pelayanan                      : dr. H. Tri Wahyu Sarwiyata, M.Kes


D.           ANALISIS SWOT TERHADAP RSI UNISMA MALANG
1.             Kekuatan
Dengan berkembangnya zaman yang serba modern ini bukan hanya pelayanan kesehatan saja yang perlu diperhatikan melainkan juga pelayanan rohani atau psikis juga memerlukan pelayanan yang khusus. Salah satunya dalam Rumah Sakit Islam UNISMA ini sudah menyediakan kedua pelayanan tersebut. Untuk kedepannya agar bisa lebih di tingkatkan lagi terutama dalam bidang pemberian pelayanan konseling rohani.
2.             Kelemahan
Kurangnya sarjana- sarjana muda dibidang keperawatan rohani menjadikannya pelayanan keperawatan rohani dalam Rumah Sakit ini hanya dipegang oleh satu orang saja sehingga terkadang dalam proses pemberian bimbingannya kurang efektif.
3.             Peluang
Banyak didikan dari jurusan bimbingan dan penyuluhan islam terutama yang konsentrasinya dibidang keperawatan rohani, yang apabila dibina dengan baik di fakultas, peluang akan semakin terbuka lebar untuk bisa masuk ke RSI UNISMA MALANG ini sebagai pegawai keperawatan rohani. Untuk sekarang yang dibutuhkan oleh RSI UNISMA MALANG pada saat ini adalah tenaga yang professional khususnya dibidang keperawatan rohani, karena di RSI UNISMA  itu sendiri sedang kekurangan tenaga professional dalam bidang keperawatan rohani.
4.             Tantangan
-       Banyaknya Rumah Sakit yang didirikan yang lebih elit dan pelayanannya lebih bagus dan banyak menggunakan alat- alat pelayanan  kesehatan yang internasional merupakan tantangan yang tidak bisa diremehkan.
-       Dalam proses pemberian layanan Bimbingaan Rohani dalam Rumah Sakit Islam UNISMA ini, tidak semua pasien mau di berikan bimbingan

E.            PERKEMBANGAN DAN PROSPEK TVRI SURABAYA SEBAGAI LEMBAGA DAKWAH
Perkembangan ekonomi dan pendidikan khususnya dalam 30 tahun terakhir ini telah membawa pengaruh bagi munculnya perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat bangsa Indonesia, termasuk di kalangan Muslim.
Sejak akhir tahun 70-an dan awal tahun 80-an hal-hal yang tampak adalah:
-                 Meningkatnya jumlah penerbitan literatur keagamaan serta berkembangnya sarana untuk artikulasi kegiatan keilmuan agama.
-                 Sedikitnya siaran-siaran yang bermakna Islam kecuali pada saat bulan Ramadhan.
-                 Maraknya aktivitas-aktivitas keagamaan di kampus-kampus di sekolah-sekolah dan sebagainya.
TVRI memiliki peran yang cukup besar sebagai lembaga dakwah, antara lain:
Memperdalam struktur sistem institusi dakwah dengan mengembangkan dan mengelaborasi perencanaan dan pelaksanaan dakwah yang selama ini baru mulai digagaskan terdiri dari 4 lembaga yaitu:
-                 Institusi pengembang pemahaman agama, sebagai pengimbang informasi/pemahaman agama, yang terwujud dalam lembaga studi/pendidikan dan lembaga penelitian.
-                 Institusi pengembang dakwah, yang berperan menerjemahkan informasi generik dari institusi pertama menjadi “resep” yang dapat langsung dimanfaatkan untuk tujuan dakwah secara umum.
-                 Institusi dakwah umum, yang menyelenggarakan/menyampaikan dakwah bagi pemenuhan kebutuhan pemirsanya.
-                 Institusi pemuka agama, yang menjadi penghubung dan pemelihara komunikasi dari bagi masyarakat yang mencurahkan perhatiannya pada masalah dakwah.

0 komentar:

Posting Komentar

Sudah dibaca,,, nggak asyik donk,,, kalau nggak dikomentari,,, (^_^)