A. Pengertian Masa Subur
Masa Subur adalah suatu masa dalam
siklus menstruasi perempuan dimana terdapat sel telur yang matang yang siap
dibuahi, sehingga bila perempuan tersebut melakukan hubungan seksual maka
dimungkinkan terjadi kehamilan.
pengertian lainnya, Masa Subur wanita
adalah suatu masa yang berada disekitar waktu keluarnya sel telur tersebut
(umumnya bagi yang mempunyai siklus haid 28-30 hari berada antara hari ke 12
hingga hari ke 18 dihitung dari hari pertama haid ).
B. Cara Menghitung dan Menentukan Masa
Subur
Untuk menghitung masa subur sebenarnya
tidak terlalu sulit hanya saja memerlukan ketelitian dan kesabaran agar
memperoleh hasil maksimal.
Bagi anda wanita yang ingin hamil
untuk mengetahui, menentukan dan menghitung masa subur anda supaya hamil. Anda
harus mengetahui apakah ada sel telur yang siap di buahi. Menurut salah satu
dokter di sebuah sakit ternama di Jakarta mengatakan,” Masa subur bisa
diketahui dengan menghitung dari periode menstruasi, perubahan pada lendir dan
perubahan suhu tubuh”.
C. Cara Menghitung Masa Subur Wanita
Di saat subur, wanita akan mengalami
perubahan komposisi hormon estrogen dan progesteron yang secara signifikan akan
terlihat dalam kandungan air liur, air seni, dan suhu tubuh.
Nah, untuk mendeteksi masa subur ini
bisa dilakukan dari berbagai cara, yaitu :
MEDIA AIR SENI
Sepintas alat tes kesuburan dari
berbagai merk ini mirip dengan penguji kehamilan. Cara pakainya pun sederhana,
cukup dengan meneteskan air seni. Setelah menunggu beberapa saat, air seni dari
wanita yang sedang subur akan menunjukkan perubahan berarti yang bisa dibedakan
dari saat-saat tak subur. Hasil itulah yang kemudian bisa jadi rambu, kapan
boleh berintim-intim dan kapan sebaiknya menghindari hubungan suami-istri jika
memang tak menghendaki kehamilan.
Efektivitasnya cukup tinggi, sekitar
90-95 persen. Sayangnya, alat jenis ini hanya dimungkinkan untuk sekali pakai,
lantas dibuang, hingga relatif mahal.
MEDIA AIR LIUR
Alat tes yang satu ini adalah
mikroskop mini dengan bentuk menyerupai lipstik. Caranya, tempatkan air liur di
gelas teropong. Diamkan selama 5 menit, kemudian nyalakan lampunya dan
putar-putar pengatur lensa ke kiri dan kanan sesuai kebutuhan untuk mendapat
tampilan terbaik. Gambar-gambar yang terlihat akan berbeda sesuai masa subur
dan tidaknya.
Kalau gambar yang diperlihatkan berupa
gambar kosong atau bintik-bintik tak jelas, berarti si wanita dalam keadaan
tidak subur. Sedangkan bila gambarnya berstruktur bebatuan dengan beberapa
tulang-tulang daun, itu pertanda dalam waktu dekat (sekitar 3 hari) si wanita akan
mengalami ovulasi. Bila sanggama dilakukan di saat ini, si istri berpeluang
besar hamil karena sperma diperkirakan memiliki masa hidup maksimum selama 72
jam.
Sementara gambar ketiga adalah
struktur tulang-tulang daun yang saling bersilangan. Artinya, yang bersangkutan
sedang berada dalam masa ovulasi atau sedang berada di puncak kesuburan. Hingga
kemungkinan untuk hamil sangat maksimal bila persetubuhan dilakukan saat ini.
Untuk mendapatkan gambaran yang bisa
diandalkan, air liur yang digunakan sebaiknya merupakan air liur pertama yang
belum “terpolusi” oleh makanan, rokok, maupun minuman. Di samping itu, tak
boleh berbusa, tanpa bola-bola udara, dan diproduksi secara spontan alias tanpa
pemaksaan.
Keunggulan alat ini yakni nyaris tanpa
efek samping yang merugikan, tidak mempengaruhi hubungan seks secara alami, dan
tidak mengganggu siklus normal produksi hormon. Selain itu, praktis
pemakaiannya. Harganya relatif murah, sekitar Rp 160 ribu untuk pemakaian 3
tahun. Sementara efektivitasnya pun diklaim mencapai 98 persen. Meski tentu
saja tetap dibutuhkan komunikasi dan kerja sama suami-istri. Semisal, “Aduh
jangan sekarang, deh, Pa. Aku lagi subur, nih.”
SISTEM
KALENDER
Yang ini terbilang paling sederhana,
meski efektivitasnya tergolong rendah, yaitu cuma sekitar 60-70 persen. Sebab,
harus dihitung secara manual, hingga perlu kecermatan dan ketelitian. Yakni,
hari haid terakhir ditambah 13 untuk menentukan hari subur, sedangkan saat pra
subur dihitung dengan mengurangi dan menambahkan masing-masing 3 hari. Jadi,
misalkan haid terakhir tanggal 7, maka saat ovulasinya adalah tanggal 20
(7+13). Sedangkan saat-saat pra suburnya antara tanggal 17 ( 7+13-3) sampai
tanggal 23 (7+13+3).
Kendalanya, perhitungan ini cuma cocok
buat mereka yang siklus menstruasinya teratur antara 28-35 hari. Sedangkan yang
siklus menstruasinya kacau/tidak teratur, sulit menerapkan sistem ini.
Sistem kalender ini pun tak bisa
diandalkan untuk mencegah kehamilan. Soalnya, pengeluaran sel telur dapat
bergeser harinya, terutama bila ada gangguan emosi. Belum lagi pola hidup,
semisal kebiasaan merokok dan asupan gizi buruk yang berpengaruh pada produksi
hormon pengatur kelenjar endokrin.
Selain itu, saat-saat tepat kapan sel
telur keluar hanya berdasarkan perkiraan saja. Paling tidak, dibutuhkan
kecermatan mencatat minimal 6 kali siklus haid. Saat keluarnya sel telur
diperkirakan dengan mengurangi 3 hari pada siklus terpendek dan menambahkan 3
hari pada siklus terpanjang. Dari catatan itulah bisa diketahui saat-saat yang
aman dan saat mana pula yang dianggap “berbahaya”.
PENGUKURAN SUHU BASAL
Boleh dibilang modalnya cuma
termometer yang disarankan dipasang di satu tempat secara tetap atau ajeg. Yakni,
di bawah lidah atau dimasukkan ke dalam dubur karena pengukuran di ketiak
berpeluang terjadi penyimpangan. Akurasinya mencapai 80 persen asalkan
pengukuran dilakukan secara teratur pada jam tertentu setiap hari sejak
menstruasi bersih. Tepatnya setiap bangun tidur jam 6 pagi sebelum turun dari
ranjang, lakukan pengukuran sambil berbaring selama 5 menit.
Mengapa harus sedemikian susahnya? Tak
lain karena bila tubuh sudah bergerak, akan banyak pula energi dan keringat
yang keluar, hingga berpengaruh pada suhu tubuh. Sebaiknya, jangan pula merokok
atau makan apa pun.
Berapa suhu setiap harinya, harus
dicatat secara tertib agar bisa dipantau. Jika hasil pencatatan memperlihatkan
grafik mendatar, berarti yang bersangkutan sedang berada dalam masa tidak subur.
Akan tetapi pada saat tertentu, grafik tersebut mendadak akan “meloncat” tajam.
Sebabnya, hormon estrogen pada dasarnya bersifat termokinetik atau meningkatkan
suhu tubuh. Dengan begitu, peningkatan jumlah estrogen secara otomatis akan
pula meningkatkan suhu tubuh.
Nah, ketika ada perubahan grafik dari
mendatar kemudian menjulang tinggi, berarti kadar estrogen memang sedang
tinggi. Dengan kata lain, sedang terjadi pelepasan sel telur alias tiba masa
subur. Terlebih bila memang tanpa disertai tanda-tanda infeksi lain. Grafik
peningkatan suhu ini akan melandai/turun kembali bersamaan dengan berlalunya
masa subur sampai tiba siklus haid berikutnya. Sedangkan bila grafik suhu tetap
tinggi sampai 3 minggu, sementara wanita yang bersangkutan tidak sedang flu, itu
pertanda ia sudah berbadan dua.
LENDIR
KESUBURAN
Sistem lendir kesuburan ini ditemukan
oleh pasangan dokter John dan Evelyn Billings dari Australia. Lendir kesuburan
tersebut dihasilkan oleh kelenjar leher rahim wanita bersamaan dengan proses
pematangan sel telur dalam indung telur. Persamaan waktu tersebut berkaitan
dengan fungsi kelenjar hipofisis dan hipotalamus. Di antaranya mengubah sifat
cairan dalam leher rahim dari serat seperti benang kusut yang sukar diterobos
menjadi serat-serat yang paralel sehingga mudah dilalui oleh sperma yang akan
masuk ke dalam rahim dan saluran telur. Bila sperma berhasil menerobos masuk ke
saluran telur dan membuahi sel telur, berarti akan terjadi kehamilan. Dengan
begitu, lendir kesuburan memang bertugas membantu mempertemukan sel sperma dan
sel telur.
Fungsi lain dari lendir kesuburan ini
adalah mengubah kadar keasaman dalam vagina. Artinya, bila tidak terdapat
lendir kesuburan, cairan dalam vagina bersifat asam hingga sperma hanya
bertahan hidup selama beberapa jam saja. Sedangkan dengan adanya lendir
kesuburan, keasaman vagina jauh berkurang hingga sperma bisa bertahan hidup di
sini selama 3 hari. Padahal, lendir kesuburan ini dihasilkan setiap wanita
dalam waktu yang amat terbatas. Yakni, menjelang sel telur akan melepaskan diri
dari indung telur.
Sedangkan lama dan jumlah produksi
lendir kesuburan, berbeda antara wanita yang satu dengan lainnya. Wanita yang
kesuburannya terbilang tinggi, contohnya, bisa menghasilkan lendir kesuburan
selama 5 hari. Sementara mereka yang kurang subur bahkan sulit hamil, selain
jumlahnya sedikit, masa produksi lendir kesuburannya pun cuma beberapa jam
saja. Mereka inilah yang perlu ekstra jeli mengamati produksi lendir
kesuburannya bila ingin hamil. Dalam keadaan subur, lendir tersebut bersifat
amat elastis, hingga ketika ditarik pun seolah tak ada habis-habisnya karena
tidak pernah terputus. Jika diperiksakan di bawah mikroskop, lendir ini akan
memperlihatkan gambaran seperti pakis atau pohon cemara.
Orang awam dengan mata telanjang tentu
agak sulit menilai kesuburan seseorang lewat lendir kesuburan. Tak heran bila
efektivitasnya hampir sama dengan sistem kalender bila tanpa dibantu alat yang
menggunakan media lain. Dengan demikian, orang tak bisa seenaknya dengan enteng
mengatakan, “Oh, aku lagi subur banget, nih. Soalnya lendirku bagus dan enggak
terputus.” Karena bukan tidak mungkin wanita yang bersangkutan terkecoh dengan
keputihan, misalnya.
Perlu diingat bahwa kehadiran lendir
kesuburan hanya bersifat sementara dan bukan sepanjang siklus haid, sama sekali
tidak berbau dan tidak gatal.
0 komentar:
Posting Komentar
Sudah dibaca,,, nggak asyik donk,,, kalau nggak dikomentari,,, (^_^)