Sekalipun
cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang
lebar
keteranganku
sendiri.
Meskipun
lidahku telah mampu menguraikan,
Namun tanpa
lidah, cinta ternyata lebih terang.
Sementara
pena begitu tergesa-gesa menuliskannya.
Kata-kata
pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta.
Dalam
menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya
Bagaikan
keledai terbaring dalam lumpur.
Cinta
sendirilah yang menerangkan cinta
Dan
percintaan...
Petikan puisi
Rumi dalam Diwan Shamsi Tabriz yang diterjemahkan oleh Abdul Hadi W.M. dan
dilafazkkan kembali oleh tokoh Anna Althafunnisa dalam Ketika Cinta Bertasbih
0 komentar:
Posting Komentar
Sudah dibaca,,, nggak asyik donk,,, kalau nggak dikomentari,,, (^_^)