Sebab-sebab
yang melaluinya jin dan setan mengganggu diantara kita sangatlah banyak, dan
cukup bagi kita menyebutkan sebagiannya saja, diantaranya:
1. Jin dan setan bisa melihat kita, namun
kita tidak bisa melihat jin.
Mereka (jin) bisa melihat manusia
dimana manusia tidak bisa melihat mereka, dan ini benar adanya dan mengharuskan
bahwa mereka melihat manusia pada saat manusia tidak melihat mereka. Dan bukan
maksudnya bahwa tiada seorangpun dari manusia yang melihat mereka, bahkan
terkadang orang-orang sholeh dan yang tidak sholeh pun bisa melihat mereka,
hanya saja mereka tidak melihat mereka pada setiap saat.
Maka dengan sebab yang sedemikian rupa, mereka bisa saja mudah
untuk mengganggu kita. Dan orang yang terjaga dari gangguan mereka adalah orang
yang dijaga oleh Allah.
2. Syubhat (kerancuan) dan syahwat (hawa
nafsu).
Jika makin banyak syubhat dan syahwat
pada diri kaum muslimin maka makin banyak pula mereka mengikuti waswas setan,
dan menerima tipu daya setan pada mereka. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
“Sesungguhnya banyaknya waswas itu sesuai dengan banyaknya syubhat dan
syahwat, dan penggantungan kalbu kepada yang dicintai yang kalbu bermaksud
untuk mengejarnya, serta kepada yang dibenci yang kalbu bermaksud untuk
menolaknya”. Maka wajib bagi Anda untuk berbekal dengan pemahaman terhadap
agama ini, sehingga akalnya mendapatkan cahaya, jiwanya tersucikan, dadanya
telapangkan kepada kebenaran, dan kalbunya tertenangkan. Kalau tidak maka
apakah engkau menyangka akan selamat dari banyaknya syubhat dan syahwat yang
merupakan tempat gembalaan yang subur bagi setan.
3. Lalainya kalbu dari berdzikir kepada
Allah
Allah تعالى berfirman,
وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ ** وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنِ السَّبِيلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُم مُّهْتَدُونَ
“Dan barangsiapa berpaling dari ajaran
Rabb Yang Maha Pemurah, Kami adakan setan (yang menyesatkan), maka setan itu
menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya setan-setan itu
benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa
mereka mendapat petunjuk.” (Az-Zukhruf: 36-37)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata
sebagaimana dalam “Majmu’ Al-Fatawa” (4/34): “Dan setan itu memberikan bisikan
dan menghindar. Jika seorang hamba mengingat Rabbnya maka setan itu mundur, dan
jika ia lalai dari mengingat-Nya maka setan menggodanya. Oleh karenanya meninggalkan
mengingat Allah menjadi sebab dan permulaan akan munculnya keyakinan yang batil
dan keinginan yang rusak dalam kalbu. Dan termasuk mengingat Allah U adalah
membaca Al-Qur’an dan memahaminya.”
Dan beliau juga berkata dalam sumber
yang sama (10/399): “Sesungguhnya yang mencegah setan untuk masuk ke dalam
kalbu anak Adam as adalah
karena padanya ada dzikir kepada Allah yang Allah mengutus para rasul-Nya
dengan dzikir tersebut. Jika kalbu itu kosong dari dzikir kepada Allah maka setan
akan menguasainya.”
4. Gangguan manusia terhadap jin dan
menyakiti mereka, entah secara sengaja atau tanpa sengaja.
Termasuk yang menyebabkan kelancangan
jin mengganggu kaum muslimin adalah adanya gangguan kaum muslimin terhadap
mereka. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata dalam “At-Tafsir Al-Kabir” (4/265)
dimana beliau berbicara tentang sebab masuknya jin ke dalam diri manusia: “Dan
terkadang manusia itu menyakiti mereka jika dia kencing dan mengenai mereka,
atau menyiramkan air panas pada mereka atau manusia membunuh sebagian jin atau
selain itu semua yang merupakan bentuk-bentuk gangguan. Ini merupakan jenis
kerasukan yang paling keras dan betapa banyak orang yang kerasukan ini mereka
bunuh.”
Dan betapa banyak kaum jin itu yang
memulai mendholimi kaum muslimin dalam hal ini. Karena mereka menyamar dalam
bentuk yang bisa dilihat oleh manusia seperti menjadi ular, ular besar, anjing,
kucing dan sebagainya sehingga seorang muslim takut darinya, dan menyangkanya
ia adalah makhluk yang ia kenal lalu ia bersegera untuk memukulnya atau
membunuhnya sesuai dengan apa yang ia lihat, bukan karena ia ingin menyakiti
jin. Dan syari’at islam telah mengijinkan untuk membunuh makhluk yang
mengganggu dari sekian makhluk yang disebutkan dan makhluk yang memiliki hukum
yang sama dengannya tanpa harus memberi peringatan terlebih dahulu, kecuali
ular yang berada dalam rumah maka harus diingatkan dahulu tiga kali atau tiga
hari.
Dan juga sebagian jin itu tinggal di
tempat sampah dan belakang rumah dan manusia tidak melihatnya, lalu mereka
melemparkan segala sesuatu yang lalu mengenai jin sehingga jin melakukan balas
dendam.
Intinya: Tidak boleh bagi seorang
muslim untuk sengaja mengganggu dan menyakiti jin. Dan hendaknya ia meminta
tolong kepada Allah untuk mengatasi mereka jika mereka mengganggunya.
5. Terjadi dari jalan jatuh cintanya jin
laki-laki atau wanita terhadap manusia.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata
dalam “An-Nubuwat” (399): “Jin itu terkadang jatuh cinta pada manusia
sebagaimana manusia jatuh cinta pada manusia, dan sebagaimana seorang pria
mencintai wanita, dan wanita mencintai pria. Maka ia merasa cemburu padanya dan
ia mendukung cemburunya itu dengan segala sesuatu. Dan jika yang dia cintai
bersama yang lain maka terkadang dia menghukumnya dengan membunuhnya dan
selainnya. Dan semua ini nyata terjadi.”
Dan beliau juga berkata dalam
“At-Tafsir Al-Kabir” (4/265): “Demikian juga wanita kaum jin. Di antara mereka
ada yang menginginkan dari manusia yang ia bantu sesuatu yang diinginkan wanita
kaum manusia dari para lelaki. Dan ini banyak terjadi pada lelaki dan wanitanya
kaum jin. Banyak lelaki kaum in mendapatkan dari wanita kaum manusia perkara
yang didapatkan manusia, dan terkadang perkara itu dilakukan pada kaum
lelakinya.”
Maka wajib bagi setiap muslim dan
muslimah untuk selalu berusaha menekuni dzikir syar’i, terkhusus yang terkait
dengan dzikir masuk kamar mandi dan dzikir ketika berhubungan badan. Karena
bertelanjang tanpa diawali dengan dzikir kepada Allah merupakan sebab jatuh
cintanya jin kepada manusia.
6. Terjadi sebagai bentuk mempermainkan
manusia.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata
dalam “At-Tafsir Al-Kabir” (4/265) dimana beliau berbicara tentang kelakuan jin
mempermainkan manusia: “Dan terkadang pengaruh gangguan jin itu terjadi sebagai
bentuk mempermainkan manusia sebagaimana orang-orang bodohnya manusia
mempermainkan (orang asing) yang sedang menempuh perjalanan.” Semoga Allah
mencukupi par hamba-Nya dari kejelekan orang-orang bodoh tersebut dengan
mengembalikan mereka pada jalan-Nya, berdoanya mereka kepada-Nya dan ibadah
mereka kepada-Nya.
7. Sebagian jin mengganggu manusia untuk
memberi pelajaran pada mereka akibat mereka melakukan maksiat dan kebid’ahan.
Terjadi bahwa sebagian jin yang
menyamar jadi manusia yang muslim mengabarkan bahwa sebabnya dia merasuki
seorang muslim adalah karena muslim ini pelaku maksiat dan kebid’ahan. Dan
makna dari hal ini adalah bahwa kaum jin itu terdorong rasa cemburu mereka
terhadap islam maka mereka melakukan gangguan terhadap pelaku maksiat dan
bid’ah dari kaum muslimin.
Dan sebenarnya hal ini tidaklah
dibenarkan dari dua sisi:
·
Dari
sisi bahwa masuknya jin ke tubuh seorang muslim itu haram.
·
Dari
sisi bahwa para jin itu memperlakukan para pelaku maksiat dan kebid’ahan bukan
dengan perlakuan
Maka tidak boleh bagi mereka memukul
pelaku maksiat dan kebid’ahan tidak pula mengganggu mereka dengan jenis apapun,
bahkan tidaklah jin berhak untuk menasehati kaum muslimin, karena nasehat
mereka kepada kaum muslimin bisa membuat mereka ketakutan.
Secara garis besar, kebanyakannya
terjadinya perlakuan ini terhadap kaum muslimin adalah berasal dari kaum jin
yang bodoh meskipun mereka itu muslim.
8. Terjadi sebagai bentuk ujian dan
cobaan.
Allah memiliki hikmah dalam perkara
yang Dia takdirkan dan tentukan atas seorang hamba yang shalih berupa pengaruh
jin padanya, sebagaimana pengaruh setan kepada nabi Allah Ayyub as
0 komentar:
Posting Komentar
Sudah dibaca,,, nggak asyik donk,,, kalau nggak dikomentari,,, (^_^)