A. Definisi Mental
Disorder
a. Mental Disorder ;bentuk
gangguan dan kekacauan fungsi mental (kesehatan mental),disebabkan oleh
kegagalan mereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi kejiwaan.
b.Gangguan mental itu
merupakan totalitas kesatuan dari ekspresi mental yag patologis terhadap
setimuli sosial,dikombinasikan dengan faktor penyebab sekunder lainya, seperti,
sesak nafas dll.
Mental
disorder mempunyai pertanda awal antara lain cemas, ketakutan, dengki, dll.
Sedang
orang yang memiliki mental sehat tanda-tandanya antara lain;
1. Ada koordinasi dari segenap energi, potensi
dan aktivitasnya
2. Memiliki integrasi dan regulasi terhadap
struktur kepribadian
3. Efisien dalam setiap tindakanya
4.
Memilki tujuan hidup
5.
Bergairah dan tenang harmonis batinya
B. Ekspresi dari
kekelutan mental/mentar disorder
Gejala-gejala
penampilan dari mental desorder
1. Banyak konflik batin
2. Komunikasi sosialnya
terputus dan ada disorientasi sosial
3. Ada gangguan
intelektual dan gangguan emosional yang serius
C. Masyarakat modern
dan kekaluatn mental
Gangguan
emosional dan penyakit mental juga banyak timbul dalam masa-masa transisi, dimana
berlangsung peralihan kebudayaan. Misal, dari periode agraris-agraris beralih
pada fase mekanisasi, industrilisasi dan urbanisasi,
Masyarakat
modern yang banyak memburu keuntungan komersial dan mudah penuh rivalitas itu
banyak mengandung unsur eksplosif mudah pecah dan meledak dalam bentuk tindakan
kekerasan, amuk, tindak nekat menyerempet, bahaya, asosial, kriminal, koruptif,
mengacu, dll. Maka kebudayaan modern penuh dengan rivalitas, kompetisi dan pacuan
ini efeksikan diri dalam bentuk kebudayaan eksplosif
D. Beberapa teori
mengenai mental disorder
1. Teori demonologis vs. Teori naturalistis
(vs.it volti subito:berlanjut pada.berganti dengan; demon: roh jahat, iblis, syetan)
Teori
demonologis menyebutkan sebab musabab kekelutan mental yaitu unsur-unsur mistik
ghoib dan syetan untuk roh jahat,atau sebagai hasil perbuatan dukun jahat.
Teori
demonologis membedakan tipe kekelutan mental yang jahat,tipe kekelutan mental
yang baik,yang memberikan kebajikan.Sebaliknya teori naturalistis,tingkah laku
menyimpang dan kekalutan mental ditimbulkan oleh proses fisik/jasmaniah
2. Teori Organis vs Teori
psikologis
Teori
organis menyatakan sebab utama kekelutan mental dan penyakit jiwa lainya ialah
kerusakan pada jaringan-jaringan otot atau gangguan broghemi pada otak.
Teori
psikologis,membahas masalah gangguan mental sebagai berikut bukan luka-luka
anatomis atau kesalahan broghemis yang menjadi sebab musabab tingkah laku
patologis,akan tetapi di sebabkan oleh proses belajar yang keliru diri individu
yang bersangkutan
3. Teori intrapsikis an
Behavioristis
Teori
intrapsikis menyatakan lokus / tempat dari psiko patologi / gangguan jiwa ada
di dalam kepribadian seseorang
Teori
Behavioristis menyatakan prinsip-prinsip belajar pada tingkah laku abnormal / menyimpang itu
menjadi sumber penyebab dari tingkah laku abnormal.
4. Psikoanalisis ; konflik
dan fiksasi
Behaviolorisme : stimulus, respon,
belajar, psikopatologi
Teori
psikoanalisis sumber dari semua gangguan mental individu itu sendiri berupa pertempuran
batin,antara dorongan-dorongan infatil melawan pertimbangan yang matang dan
rasional
Ringkasnya,kaum,behavioris
menjelaskan semua tingkah laku abnormal dan kekacauan mental.
E. Sebab-sebab mental
disorder






Demonologis
( Model – Model Mengenai Tingkah Laku )
Sebab-sebab
sosio,kultural dan psikologis dari timbulnya mental disorder :
1. Konflik dengan
standar sosial dan norma etis
2. Masa transisi
3. Konflik budaya
4. Menanjaknyaaspirasi
materiil
5. Keluarga / rumah
tangga yang berantakan / broken homes
6. Overproteksi dari orang tua
7. Anak yang di
tolak (Rejected children)
8. Cacat jasmani
9. Lingkungan sekolah
yang tidak menguntungkan
10. Pengaruh buruk dari
orang tua
F. Sebab-sebab semakin
meningkatnya jumlah penderita kekalutan mental
Ada
beberapa teori yang menyatakan sebab-sebab dari semakin banyaknya kasus disorder
mental:
1. Teori kompleksitas
sosial, menyatakan bahwa di dalam masyarakat modern sebagai produk dari
pesatnya proses urbanisasi dan industrialisasi.
2. Teori konflik
kultural dan teori disosiasi sosial mnerangkan bahwa masyarakat modrn merupakan
satu high tension culture penuh ubsur ketegangan, persaingan dan
konflik-konflik terbuka atau tersembunyi
3. Teori imitasi,
menyatakan bahwa banyak tingkah laku penyimpangan atau deviatif, neurotis dan
psikis primer itu di peroleh dan di pelajari secara langsung atau tidak
langsung dari orang tua sendiri. Misalnya hyperagresif (selalu tidak percaya
terhadap orang lain)
G. Masalah Kebutuhan
Manusia dan Mental Disorder
Kebutuhan
tersebut dapat dibagikan dalam 3 kategori, yaitu :
1. Kebutuhan fisis
biologis, organis / kebutuhan vital
2.
Kebutuhan sosial, bersifat human /
kemanusiaan / sosio budaya
3.
Kebutuhan metafisis, religius /
trasendental
H. Aspek-aspek khusus
dari dinamika manusia otonomi fungsional, frustasi dan mekanisme pertahanan
diri
1. Otonomi fungsional,
terjadi satu trauma/ luka jiwa beurupa shokc, penderitaan jasmani-rohani yang
hebat/ pengalaman hidup yang luar biasa besarnya, sehingga mengakibat kan luka
jiwa yang sangat dalam.
2. Frustasi
Satu keadaan, dimana satu
kebutuhan tidak bisa terpenuhi dan tujuan tidak bisa tercapai
a. Reaksi-reaksi
Frustasi yang sifatnya membangun atau positif
1. Mobilisasi dan
penambahan aktivitas
2. Besinung (berfikir
secara mendalam, di sertai wawasan jernih)
3. Resignatron (tawakal.
Pasrah pada Tuhan)
4. Membuat dinamis
irrillsatu kebutuhan
5. Kompensasi atau
subtitusi dari tujuan
6. Sublimasi (Sublim =
Terutama, maha tinggi)
b. Reaksi frustasi yang
negatif
- Agresi 9. Identifikasi
- Regresi 10. Narsisme
- Fiksasi 11. Autisme
- Pendesakan dan kompleks-kompleks terdesak
- Rasionalisasi
- Proyeksi
- Sour Grape technique
- Sweet orange technique
I. Bentuk-Bentuk
Kekalutan Mental
a. Psikopat (Pribadi
yang sosiopatik, pribadi yang anti sosial atau asosial atau dissosial)
b. Psikoneorosa
1. Hysteria
2. Bentuk-bentuk
dissosiasi kepribadian
·
Fugue
·
Somnabulisme
·
Multiple personality
3. Psikotenia, yang
sering di barengi symptom-simptom
·
Fobia
·
Obsesi
·
Kompulsi
4.
Tics atau gangguan gerak-gerak
fasial
5.
Hipokondria
6.
Neurasthenia
7.
Anxiety neurosis
8.
Psikosomatisme
·
Hypertension dan effort
syndrome
·
Peptic ulcer
c. Psikosa fungsional
,terdiri atas ;
1. Schizoforenia
·
Schizofrienia hebefenic
·
Scizofrienia catatonic
·
Schizofrenia paranoid
2. Manis depresif
3.
Paronara[1]
Sumber
Kartini Kartono, Patologi
Sosial, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2009
bagai mana ekspresi orang yang terkena mental disorder secara rinci dan jelas
BalasHapus